TRIP MURAH KE KAWAH IJEN

by - 12.08.00


     Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.443 mdpl dan terletak berdampingan dengan Gunung Merapi. Gunung Ijen terakhir meletus pada tahun 1999. Salah satu fenomena alam yang paling terkenal dari Gunung Ijen adalah kawah yang terletak di puncaknya. Untuk mendaki ke gunung ini bisa berangkat dari Banyuwangi ataupun dari Bondowoso. Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen dengan tinggi 2.443 meter di atas permukaan laut dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5.466 Hektar. Danau kawah Ijen dikenal merupakan danau air sangat asam terbesar di dunia. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen Kabupaten Bondowoso dan kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Setiap dini hari sekitar pukul 02.00 hingga 04.00 di sekitar kawah dapat dijumpai fenomena blue fire atau api biru yang merupakan keunikan tempat ini, karena pemandangan alami ini hanya terjadi di dua tempat di dunia yaitu Islandia dan Ijen. Dari Kawah Ijen kita dapat melihat pemandangan gunung lain yang ada di kompleks Pegunungan Ijen di antaranya adalah puncak Gunung Merapi yang berada di timur Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Suket, Gunung Rante, dan sebagainya.

     Berawal dari tertundanya jadwal ke Ijen sebelumnya gara-gara cuaca buruk waktu itu selama 2 hari berturut-turut sehingga mengurungkan niat untuk berangkat ke Ijen. Setelah lewat seminggu kemudian dan cuaca mulai membaik lagi saya putuskan tanggal 18 Oktober untuk berangkat ke Ijen dengan teman jaman SMA nama panggilannya Ambeng karena dia berasal dari daerah Ambeng-ambeng yang masih diwilayah Gresik. Pada saat malam tanggal 17 saya sebenarnya tiba-tiba aja pengen pergi ke Ijen dan kalau saya lihat cuaca juga sudah mulai bersahabat, waktu itu juga saya langsung cari partner buat berangkat ke Ijen pas subuhnya. Setelah beberapa lama mencari kandidat untuk menemani saya ke Ijen, diputuskan pemenangnya adalah teman saya Ambeng. Hahahahahaha...berasa kayak ajang pencarian bakat.

     Partner untuk berangkat ke Ijen sudah ada, sekarang saya prepare barang bawaan yang akan saya bawa nanti buat ke Ijen. Pada waktu itu saya hanya membawa SB, kaos ganti 1, obat-obatan, tembakau, perlengkapan mandi, dan senter. Selesai dari prepare perlengkapan ke Ijen waktu itu sekitar pukul 01:30 dan saya berusaha untuk tidur karena jam 03:40 saya harus bangun dan berangkat ke Ijen habis subuh sekitar jam 04:30. Perjalanan ke Ijen kali ini saya tidak menggunakan motor Mio J melainkan motor saya yang lain yaitu Karisma X 125 yang sejarahnya dulu motor pertamakali saya untuk keluar kota sampai Yogyakarta. Jadi motor saya semuanya sudah pernah saya gunakan untuk touring perjalanan jauh, mengapa saya tidak menggunakan Mio J saya ? karena Mio J lagi saya istirahatkan karena rencana bulan November akan saya gunakan untuk perjalanan ke timur yaitu ke Lombok, Lagian untuk perjalanan ke Ijen menggunakan motor Karisma X 125 juga sangat irit bensin. Plan saya kali ini selain ke Kawah Ijen yaitu pergi ke Kawah wurung yang sering menjadi spot hits di Bondowoso akhir-akhir ini, lagian tempatnya juga tidak jauh dari Kawah Ijen sendiri.

     Langsung saja perjalanan awal saya berangkat dari Gresik pukul 04:30 dengan rute yang akan kami lewati yaitu jalur Pantura kemudian akan mengarah ke Bondowoso. Sesampainya di Surabaya sekitar pukul 05:00 kami mengisi bensin Rp. 20.000 karena bensin dari start awal hanya tinggal 2 garis saja. Setelah mengisi bensin dari Surabaya perjalanan kami lanjutkan kembali melewati daerah Sidoarjo, Bangil, pasuruan, dan kami berhenti di Probolinggo kota untuk kembali mengisi bensin Rp. 20.000 sekalian mengistirahatkan motor sekitar 1jam. Setelah cukup lama untuk beristirahat kami lanjutkan lagi perjalanan hingga melewati daerah Paiton (pembangkit listrik jawa dan Bali). Tidak jauh setelah melewati daerah Paiton sekitar pukul 10:00 kami kembali beristirahat sejenak untuk merebahkan badan karena perjalanan terasa sangat lama dengan pemandangan kiri jalan adalah gunung dan bukit serta disebelah kanan adalah laut yang dimana disebrangnya sudah terlihat pulau Bali. Setelah dirasa cukup untuk beristirahat dan menikmati pemandangan disekitar yang ada kami melanjutkan perjalanan kembali hingga melewati daerah Besuki dan sampailah kami di kota Bondowoso 11:00, disini kami berhenti untuk makan siang karena perut kami sudah mulai lapar dari daerah Paiton tadi. Sekalian di Bondowoso kota kami juga untuk sholat duhur dan beristirahat cukup lama. Pada waktu itu kami beristirahat lama di masjid untuk sholat dan sekalian tidur siang, sekitar pukul 14:15 kami melanjutkan perjalanan kembali hingga sampai menuju pos pemeriksaan pertama pukul 15:30 untuk menuju kawah Ijen dan wisata lainnya yang ada disekitar Ijen.

Ini dia pertner saya selama perjalanan ke Kawah Ijen
Istirahat ketika berada di daerah Paiton
     Di pos pemeriksaan ini dari salah satu kami harus mengisi buku tamu yang dimana didalam buku tamu harus diisi nama, kota asal, tujuan, dan tanda tangan. Setelah mengisi buku tamu saya iseng untuk melihat tujuan dari pendatang lain, dan ternyata banyak juga tempat wisata di kawasan Ijen ini. Kemarin saya melihat ada beberapa spot seperti kebun strawberry, rumah tua, kawah wurung, kawah ijen, dll. Di pos pemeriksaan ini saya berhenti sekitar 30 menit lumayan lama karena dari pos ini kami sudah bisa melihat beberapa bukit dan kawah Ijen yang membuat kami betah untuk menikmati pemandangan itu meskipun dari kejauhan. Selain memandang kawah Ijen dari kejauhan, di pos ini saya juga ngobrol sok dekat dengan beberapa penjaga, terkadang saya juga melontarkan beberapa pertanyaan basa-basi saya seperti berapa lama waktu yang ditempuh darisini untuk menuju kawah ijen, dan dari obrolan basa-basi itu membuat suasana obrolan kami kian akrab hingga diantara kami saling bertukar tembakau. Karena para penjaga pos disana juga menggunakan tembakau sendiri untuk merokok, kebetulan saya juga lagi bawa sedikit tembakau dan mulailah kami saling mencoba tembakau yang kami miliki. Selain saya ditawari untuk mencoba tembakau dari Bondowoso saya juga ditawari kopi arabika yang asli dari kebun disekitar pos penjagaan.

Teman ngobrol selama di pos pertama kawasan Ijen dari arah Bondowoso
View Gunung Ijen dari sebelah pos pertama kawasan Ijen
     Waktu sudah menunjukan matahari mulai sedikit demi sedikit terbenam, waktu itu sekitar pukul 16:00 dan kami harus kembali melanjutkan perjalanan menuju plan pertama yaitu ke Kawah Wurung. Sebelum berangkat dan berpamitan dengan penjaga pos pemeriksaan, terlebih dahulu kami mengisi bensin di dekat pos secara ecer Rp. 20.000 kemudian kami lanjutkan perjalanan kembali, selang 15 menit dijalan kami mampir di mushola terdekat untuk sholat ashar. Setelah sholat kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Kawah Wurung, untuk menuju Kawah Wurung hanya mengikuti petunjuk yang ada dijalan dan petunjuknya searah dengan Kawah Ijen. Jadi temen-temen tidak usah bingung untuk pergi ke Kawah Wurung. 

     Pada saat sudah berada di petunjuk terakhir Kawah Wurung kami sedikit kebingungan, karena akses menuju Kawah Wurung sedang diperbaiki jalannya. Waktu itu kami sempat mencari jalan untuk masuk menuju tempat wisata itu, setelah agak lama mencari jalan akhirnya kami menemukan jalan alternatif lain untuk menuju Kawah Wurung. Pertama memang hanya mengikuti jalan saja dan kemudian setelah beberapa menit kami dibuat bingung hingga kami tersesat, karena banyak sekali jalan bercabang disana ditambah kondisi medan jalan yang sulit dan berbatu. Setelah kami mulai tersesat untungnya ada truk pasir yang kebetulan sedang mencari pasir didaerah situ, kemudian kami langsung bertanya kepada orang tersebut dan menyarankan untuk kembali karena jalan yang kami lalui sudah melenceng jauh dari tempat wisata. Akhirnya kami memutar motor kembali dan melewati jalan bebatuan. Untuk menuju ke Kawah Wurung temen-temen harus ekstra fokus karena pada saat itu jalan yang kami lalui jalan berbatu dan sempit sampai melewati seperti perkebunan gitu. Setelah menyusuri jalanan kembali kami menemukan 1 petunjuk panah bewarna kuning tanpa ada tulisannya, langsung saja kami mengira itu menuju ke Kawah Wurung dan kami mengikuti petunjuk tersebut. Kemudian ditengah jalan kami bertemu dengan seseorang yang kebetulan mau kembali ke rumahnya dan kebetulan juga searah menuju Kawah Wurung, kami waktu itu hanya mengikuti saja hingga kami menemukan sebuah perkampungan yang letaknya sangat terselip dan kami hanya meneruskan saja mengikuti jalan berbatu sampai akhirnya berada di Kawah Wurung. Waktu itu sekitar pukul 17:00 kami baru sampai Kawah Wurung sedangkan keadaan sekitar sudah mulai gelap, kami langsung berfoto sebentar dan langsung kembali ke jalan menuju Kawah Ijen dan memutuskan ke Kawah Wurung keesokannya setelah dari Kawah Ijen.



View belakang adalah wisata Kawah Wurung
     Sesampainya di Paltuding / awal start untuk menuju Kawah Ijen sekitar pukul 18:00, malam itu hawanya sudah terasa dingin. Sesampainya di Paltuding kami langsung memarkirkan motor dan waktu itu masih sedikit para pendatang yang akan ke kawah Ijen karena ramainya sekitar pukul 22:00 keatas, selesai parkir kami langsung mengambil air wudhu dan itu menunggu beberapa menit sebelum terkena air....hahahaha...maklum harus adaptasi dulu dengan udara disini. Setelah sudah mengambil air wudhu kami langsung sholat maghrib dan sekalian menunggu isya. Sehabis sholat kami langsung menuju warung untuk membeli minuman yang panas-panas untuk menghangatkan tubuh. Kami waktu itu tidak berencana untuk camp atau menginap di losmen disekitar Paltuding karena kami lebih menghemat budget dan pilihannya adalah semaleman berada di warung tersebut sampai kenal dekat dengan penjaga warungnya. Kegiatan kami selama di warung yaitu ngobrol-ngbrol santai dengan penjaga warung, ngikut masnya buat api unggun, dan sampai ketiduran bareng di warung meskipun tidur kami kurang berkualitas dikarenakan cuaca yang kian dingin malam itu. Setelah bangun tidur sudah mulai bertambah sedikit demi sedikit kendaraan yang parkir hingga kami berangkat ke kawah sekitar pukul 01:30, tetapi sebelumnya kami harus membeli tiket Rp. 5.000/ orang ditambah Rp. 5.000 untuk kendaraan kami jadi total pengeluaran kami Rp. 15.000 untuk pergi ke Kawah Ijen.

Tiket sebelum treking ke Kawah Ijen + parkir motor
     Medan ke Kawah Ijen pertamanya memang banyak menguras tenaga dan pastinya mudah capek karena trek pertama langsung mulai menanjak secara perlahan-lahan. Pada waktu itu kami sampai di kawahnya sekitar pukul 03:00 jadi perjalanan kami total 90 menit dari Paltuding-kawah. Cepat atau lambatnya sampai di kawah tergantung pada perjalanan teman-teman, kalau sering beristirahat dan berhenti lama otomatis sampai kawah juga akan lebih lama. Jadi saya tidak bisa memprediksikan berapa lama sampai ke kawahnya. Waktu itu kami juga sempat beristirahat berkali-kali tapi untuk waktu berhenti tidaklah lama, paling lama hanya 5 menit saja dan itu cuman sekedar minum dan mengatur nafas saja. Informasi saja buat temen-temen ketika ke Kawah Ijen dan ingin melihat (Blue fire) disarankan start pendakian sekitar pukul 00:00-01:00 karena untuk estimasi perjalanan saja selama pendakian. Kemudian dianjurkan untuk membawa buff / masker semacamnya dan kacamata. Lebih baik lagi kalau bawa masker gas dan kacamata goggle moto cross karena peralatan itu sangat membantu temen-temen ketika diatas kawah nanti. Kalau tidak punya dan tidak mau membawa dari rumah, di warung daerah Paltuding dan kawah ada beberapa orang yang menyewakan alat tersebut sekitar Rp. 50.000/masker gas, kalau untuk kacamata kemarin saya tidak melihat orang yang menyewakannya. Untuk informasi lainnya disana juga terdapat penyewaan tenda dengan kapasitas 4 orang Rp. 100.000 ada juga yang tenda dengan kapasitas 2 orang + SB Rp. 100.000 kemudian untuk Homestay ada yang Rp. 100.000an juga, kemudian ada yang namanya taxi Ijen sih orang sana nyebutnya. Jadi itu adalah jasa gerobak yang nantinya bisa temen-temen gunakan ketika sudah tidak kuat untuk melakukan pendakian sampai kawah, untuk harganya saya kurang tahu. Biasanya gerobak ditarik sekitar 3 orang atau lebih tergantung berat badan, itu aja sih informasi kemarin yang saya tahu semoga bermanfaat buat temen-temen ketika ke Kawah Ijen.

Kacamata Goggle yang dibutuhkan selama ke Kawah Ijen
Masker gas sangat penting digunakan ketika ingin melihat Blue Fire
     Saya lanjutkan kembali, waktu itu kami hanya menunggu pagi saja diatas karena kami mengurungkan untuk melihat blue fire karena saya sudah pernah melihat sebelumnya dan teman saya tidak tertarik karena asap dari kawah waktu itu terlalu tebal dan teman saya hanya membawa buff dan tidak menggunakan kacamata goggle. Jadi demi keselamatan kami tidak pergi ke bawah kawah, karena jalan menuju kawah lumayan berbahaya hanya jalannya berupa batu saja. Jadi temen-temen yang ingin turun ke kawah harap hati-hati dalam setiap melangkah. Setelah sinar matahari mulai terlihat kami langsung berfoto-foto disekitar kawah saja sambil menikmati pemandangan sekitar yang sangat menakjubkan. Untuk teman-teman yang belum pernah ke Kawah Ijen bisa juga membeli souvenir khas dari Kawah Ijen yaitu batu belerang yang diukir seunik mungkin oleh warga setempat.
View asap di puncak Kawah Ijen
Book of happiness, harus mulai dibawa ketika sedang travelling
Tangga itu mengarah ke bawah yang nantinya menuju ke Blue fire
Yang biru itu adalah Blue fire, gambar ini diambil dari perjalanan saya sebelumnya
Batu yang dijual letaknya berada di kawasan Blu fire, gambar ini diambil dari perjalanan saya sebelumnya
     Matahari semakin bersinar pagi itu dan kawasan di atas kawah mulai terang kamipun memutuskan untuk turun menuju Paltuding, waktu itu kami turun dari Kawah Ijen sekitar pukul 05:30 dan sampai Paltuding pukul 06:40 atau total sekitar 70menit saja. Untuk perjalanan turun dari Kawah Ijen diharapkan berhati-hati, karena jalannya berupa tanah berpasir yang terkadang membuat orang terpeleset. Saya saja waktu itu terpeleset berkali-kali dan itu wajar, karena banyak pengunjung yang terpeleset juga baik itu turis lokal maupun luar negeri..hehehehehe....

   Sesampai Paltuding kami kembali ke warung yang kami datangi semalam untuk makan dan istirahat sebentar karena perjalanan yang membuat lumayan menguras tenaga. Setelah cukup beristirahat kami melanjutkan perjalanan kami sebelumnya yang sempat tertunda yaitu ke Kawah Wurung, waktu itu saya langsung mengambil motor dari parkiran dan menuju pintu keluar untuk mengarah ke Kawah Wurung. Tetapi waktu itu niat ingin kembali ke Kawah Wurung kembali gagal karena kami ternyata salah mengambil jalan keluar dari Paltuding, jalan yang kami ambil adalah jalan menuju ke Banyuwangi sedangkan jalan satunya yaitu ke Bondowoso atau menuju Kawah Wurung. Memang sesuai namanya kali yah Kawah Wurung, wurung artinya gak jadi....hahahahahahaha....yaudahlah maybe next time kalau ada waktu bisa di planning ke Kawah Wurung lagian perjalanan kami sudah sampai di desa daerah Banyuwangi dan tidak memungkinkan untuk kembali lagi karena treknya yang terus menanjak kalau kembali ke arah Kawah Wurung. Setelah sampai di Desa Licin daerah Banyuwangi kami memutuskan untuk mencari masjid sekalian menunggu sampai duhur. Sesampainya di masjid sekitar pukul 08:00 dan kami langsung tidur untuk beberapa jam saja sebelum duhur. Setelah duhur kami sempatkan untuk mandi di masjid ini sekalian untuk sholat duhur.

    Perjalanan kami lanjutkan sekitar pukul 11:30 dari masjid di desa Licin tadi hingga kami menemukan tempat makan di daerah Ketapang untuk makan siang. Sehabis dari makan siang kami lanjutkan perjalanan kembali hingga sampai di kawasan hutan Baluran yang dimana bensin motor tinggal segaris dan dikawasan hutan sudah tidak ada yang jual bensin eceran. Hal ini yang membuat kami cemas ditambah juga dihutan ini banyak sekali monyet liar yang berkeliaran. Pikir saya jangan sampai bensin habis di hutan terus kami dorong motor sambil di godain monyet-monyet itu. Hahahahahha.....Tapi waktu itu motor kami syukur bisa bertahan sampai keluar dari hutan. Setelah keluar dari hutan barulah banyak orang yang berjualan bensin ecer dan kami langsung mengisi bensin Rp. 20.000. Setelah mengisi bensin kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai daerah Situbondo kami memutuskan berhenti untuk sholat ashar karena waktu itu sekitar pukul 15:00. Setelah sholat kami rebahan sebentar sambil mendinginkan mesin motor, pukul 15:30 barulah kami menancap gas kembali hingga kami sampai di daerah Probolinggo untuk mengisi bensin disalah satu pom Rp. 20.000 sekalian utnuk istirahat sejenak sambil sholat maghrib, setelah itu baru berangkat lagi sampai Surabaya pukul 21:20 dan berhenti untuk mengisi bensin Rp. 15.000 sekalian cari makan. Selesai makan waktu itu sampai Gresik sekitar pukul 01:00, sampai rumah langsung tepar dan istirahat sampai sore...hahahahaha.

Poto shoot ketika lagi istirahat di daerah Probolinggo
Belajar foto dengan view sawah sembari beristirahat
Senja dikala itu
     Sekian perjalanan kami menuju Kawah Ijen dan Kawah Wurung, meskipun perjalanan sangat lama karena saya lebih mempertimbangkan kesehatan kami selama diperjalanan apalagi trip kami adalah naik gunung dan keesokannya langsung pulang. Jadi trip perjalanan kali ini saya buat sangat santai dan tidak tergesa-gesa. Untuk total waktu perjalanan berangkat dari Gresik-Kawah Ijen saja hampir 12jam dan perjalanan pulang dari Kawah Ijen-Gresik hampir 18jam. Banyak sekali pengalaman baru yang saya dapat disetiap trip yang saya lakukan. Semoga pengalaman dan segala informasi yang saya berikan sedikit dan banyaknya bisa berguna buat temen-temen. Jangan bosan-bosan untuk mengunjungi blog saya yahhh.....sampai jumpa di trip saya selanjutnya. ^^


RINCIAN BIAYA :

1.           Bensin berangkat dari Surabaya Rp. 20.000
2.           Bensin berangkat di Probolinggo kota Rp. 20.000
3.           Bensin (ecer) sampai di pos pertama kawasan Kawah Ijen Rp. 20.000
4.           Tiket pendakian Kawah Ijen Rp. 5.000/orang + tiket kendaraan Rp. 5.000
5.           Bensin (ecer) pulang di kawasan hutan Baluran Rp. 20.000
6.           Bensin pulang di Probolinggo Rp. 20.000
7.           Bensin pulang di Surabaya Rp. 15.000
8.           Ganti oli di Gresik Rp. 36.000

TOTAL BIAYA : 

Rp. 166.000

EXCLUDE :
1.       
          Makan dan minum selama di perjalanan dan di tempat wisata


You May Also Like

1 komentar