Berawal dari waktu
itu bosan berada dirumah akhirnya saya merencanakan sebuah perjalanan menuju
kota Jombang untuk menuju salah satu wisata yang ada disana yaitu Bulu view.
Apa sih wisata Bulu view itu ?. Awalnya saya melihat beberapa foto yang ada di
Instagram dan mereka menyebut tempat itu adalah Bulu view, setelah saya
menelusuri lewat internet bahwa bulu view adalah salah satu spot yang dimana
kita bisa melihat pemandangan gunung Anjasmoro dan beberapa bukit lain ditambah
juga bisa melihat aliran sungai dari spot yang disediakan oleh pihak wisata dan
itu berada di wisata Sigolo-golo yang terletak di Wonosalam. Jadi wisata Sigolo-golo
terdapat beberapa spot yaitu Goa sigolo-golo itu sendiri, bulu view, dan
ditambah sungai. Jadi apabila temen-temen ingin mengunjungi tempat ini secara
tidak langsung akan mendapatkan 3 spot sekaligus dalam 1 tempat wisata. Enak
kan....? jadi tidak perlu mengeluarkan biaya banyak-anyak untuk mendapatkan 3
spot ini, karena berada dalam 1 area tempat wisata yang sama. Saya rasa cukup
untuk pembukaannya, langsung saja saya mulai share pengalaman saya menuju
wisata Sigolo-golo yang berada di Jombang.
Seperti
biasanya ketika ingin pergi berlibur kesuatu tempat yang menurut saya lumayan
jauh, saya lebih memilih untuk berangkat pagi dan waktu itu saya berangkat ke
Jombang sekitar pukul 05:30 masih menggunakan motor kesayangan saya si Mio
dengan bensin full waktu itu, kali ini partner trip saya namanya Ainul dan
kebetulan dia adalah teman saat ikut Marching band di Semen Gresik yang sekarang
menjadi Semen Indonesia. Kali ini saya menuju Jombang mengambil rute Bunder,
Cerme, Mojokerto, Jombang, dan kemudian terakhir ambil rute menuju Wonosalam.
Perjalanan pagi itu mata masih ngantuk tetapi suasana waktu itu sangat sejuk
seperti biasanya ditambah kabut yang masih menyelimuti ketika sampai kota
Mojokerto, padahal saat saya melihat jam tangan saya menunjukan pukul 07:00
pagi tetapi masih ada kabut di kota Mojokerto.
Setelah
melewati kabut di Mojokerto kemudian kami mulai memasuki daerah Jombang dan langsung
mengambil jalan menuju Wonosalam seperti yang saya jelaskan tadi, ketika sudah
memasuki jalur menuju Wonosalam nanti akan bertemu pertigaan pertama dan
langsung ambil ke kiri mengikuti jalan yang nanti akan mengarah ke Wonosalam.
Setelah mengikuti jalan pertigaan pertama tadi jalan saja terus sampai mentok
hingga menemukan pertigaan kedua kemudian kembali ambil jalur kiri. Setelah
melewati pertigaan kedua ini nanti temen-temen akan dibawa menujui daerah
perhutani yang dimana banyak pohon-pohon tinggi ditambah beberapa view yang
menyegarkan mata. Ketika melewati daerah perhutani sangat jarang sekali orang
yang berlalu lalang menggunakan kendaraan, pagi itu saya hanya melihat beberapa
rumah penduduk dan juga penduduk setempat yang berjalan kaki membawa karung dan
sebilah celurit untuk mencari rumput. Udara yang bersih dan segar sangat terasa
ketika melewati daerah ini, saya langsung melepas buff saya dan menghirup dalam-dalam
udara yang ada disekitar, karena jarang-jarang bisa menghirup udara yang masih
bersih dan segar ketika berada di perkotaan karena saking banyaknya polusi. Bukan hanya
mendapat udara segar saja tetapi waktu itu saya juga diperlihatkan keperkasaan
gunung Anjasmoro ketika menelusuri jalanan menuju tempat wisata, ketika view gunung
Anjasmoro masih terlihat disepanjang jalan saya langsung memutuskan berhenti
beberapa menit dan berfoto sembari mendinginkan mesin motor.
Istirahat sejenak menikmati pemandangan gunung Anjasmoro |
Selesai
beristirahat dan berfoto kami kembali melanjutkan perjalanan karena matahari
sudah mulai terik, langsung saja saya menarik gas motor saya sekitar 60km/jam
disepanjang jalan. Untuk kondisi jalan dari Gresik menuju tempat wisata sangat
baik karena disepanjang jalan yang saya lewati semua beraspal, jadi untuk
temen-temen tidak usah khawatir soal kondisi jalan menuju tempat wisata Sigolo-golo ini. Perjalanan terus
berlanjut sampai kami menemukan seperti deretan warung dipinggir jalan dengan
view belakang dari warung yaitu gunung Anjasmoro tetapi warung tersebut masih
belum buka mungkin dikarenakan masih pagi. Awalnya kami bingung dan sempet melewati
deretan warung itu dan terus berjalan menjauh karena pintu masuknya tidak
terlihat oleh kami. Disaat kami kebingungan akhirnya memilih untuk bertanya
kepada warga lokal dan diberitau bahwa kami harus kembali menuju deretan warung
tersebut dan langsung kebelakang warung karena disana nanti akan menemukan
parkiran. Setelah kembali berada di deretan warung itu ternyata benar saja,
ketika melihat di belakang warung kami menemukan parkiran. Saat itu hanya
kamilah pengunjung pertama di tempat wisata itu, karena hanya ada motor saya
saja.
Sesampai
diparkiran waktu itu sekitar pukul 08:00 dan kami langsung membayar uang parkir
Rp. 5.000/motor, setelah parkir motor kami tidak tahu untuk menuju tempat
wisata harus lewat mana ? kemudian kami bertanya kepada bapak yang jaga parkiran
dan beliau memberitahukan kepada kami untuk menuju tempat wisata itu mengikuti
jalan setapak yang nantinya mengarah loket wisata dengan treking sekitar 10
menit. Disaat kami melakukan treking kami disuguhkan kembali view gunung
Anjasmoro yang membuat treking kali ini menjadi tidak merasa capek. Tidak
terasa kami akhirnya sampai juga di loket dan bertemu dengan salah seorang yang
sedang membersihkan halaman sekitar loket disana dan setelah kami bertanya ternyata
orang itu adalah kebetulan penjaga loket. Kemudian kami disuruh membayar tiket
masuk sebesar Rp. 5.000/orang, setelah membayar Ainul meminta saya untuk
menunggu karena dia ingin ganti celana pendek. Sembari menunggu Ainul ganti
saya basa-basi untuk melontarkan beberapa pertanyaan kepada penjaga loket yang
salah satunya apakah ditempat ini terdapat wahana rafting ? karena saya melihat
banner yang ada di dekat loket menginformasikan ada wahana rafting. Saya
bertanya-tanya dalam hati, kayaknya enak nih ada raftingnya juga. Kemudian
Bapak tersebut menjawab pertanyaan saya bahwa dulu memang ada raftingnya tapi
sekarang sudah dihilangkan dan dipindah ke Probolinggo.
Baner wisata Sigolo-golo |
Loket masuk wisata Sigolo-golo |
Setelah Ainul
selesai ganti kami kemudian berpamitan untuk menuju bulu view yang letaknya disamping
kanan dari loket tersebut kemudian treking keatas kurang lebih 5 menit untuk
sampai ke Bulu view. Benar saja sesampai Bulu view tempatnya sangat menarik dan
bagus karena selain didepan mata kami disuguhkan gunung Anjasmoro terdapat pula
beberapa bukit berkelok yang cantik ditambah lagi kami bisa melihat sungai yang
berada dibawah kami. Bener-bener reccomend sih buat saya ketika mengunjungi
tempat ini...karena memang pesona alamnya yang masih terasa alami. Waktu itu
kami di Bulu view hanya 1 jam saja untuk berfoto dan beristirahat sejenak,
setelah itu kami meneruskan menuju goa Sigolo-golo. Sekedar informasi buat
temen-temen tidak usah khawatir kelaperan berada ditempat wisata ini karena
didekat loket terdapat beberapa warung bahkan di Bulu view juga terdapat
beberapa warung, hanya saja waktu itu kami sampai terlalu pagi dan
warung-warung masih pada belum buka.
Jalur menuju Bulu view |
View ketika sampai Bulu view |
Selesai dari
Bulu view kami menuruni anak tangga dan kembali menuju loket, setelah sampai
loket ternyata sudah ada beberapa muda-mudi yang mengunjungi tempat ini juga.
Untuk menuju goa Sigolo-golo sendiri berada disebelah kiri loket dan kemudian
jalan akan menurun dari jalan yang bersemen berubah menjadi tanah liat dan nanti
akan menemukan beberapa pohon-pohon besar plus akar-akar yang besar. Menurut
informasi dari beberapa sumber di internet yang saya baca bahwa untuk
mengunjungi goa Sigolo-golo temen-temen harus mempunyai nyali besar dan tempat
ini cocok untuk para pengunjung yang suka akan tantangan, bagaimana tidak ?
untuk menuju goa Sigolo-golo pengunjung harus melewati akar-akar yang
bergelantung di dinding dengan cara memanjat akar tersebut. Ditambah ketinggian
akar yang akan kami panjat sekitar 10 meter, waktu itu ada beberapa rombongan
lain yang ingin menuju ke goa ini dan saya berada paling depan untuk mencari
jalan karena jalannya sudah buat saya bingung. Setelah dari kejauhan melihat
seperti mulut goa saya langsung mengikuti jalan setapak tersebut kemudian
melewati batuan besar yang nanti akan menuju kepada sebuah jalan setapak dan
akar yang sudah saya jelaskan tadi. Setelah mengetahui informasi untuk menuju
goa akhirnya saya memilih untuk menaiki akar tersebut dengan rasa ragu dan
sedikit takut, karena jujur saja saya takut akan hal ketinggian. Tapi waktu itu
saya beranikan diri untuk menaiki akar tersebut secara perlahan yang penting
selamat meskipun ditertawakan oleh Ainul. Benar saja setelah saya membaca
beberapa informasi di internet memang jalur menuju goa sangat sulit dan
dibutuhkan nyali yang besar. Setelah saya sampai diatas saya langsung
memastikan terlebih dahulu apakah benar-benar ada goa di atas sini, ternyata
benar ada sebuah goa yang tidak terlalu dalam. Kemudian saya berteriak
memberitahukan kepada teman saya yang masih ada dibawah bahwa memang benar
disini ada goa, kemudian teman saya mulai naik keatas dengan beberapa rombongan
lain.
Jalur kebawah menuju Goa Sigolo-golo dan sungai |
Penampakan jalur turunan menuju Goa Sigolo-golo dan sungai |
Ini dia jalur akar atau disebut Root Climb untuk menuju Goa Sigolo-golo |
Ketika diatas
dan sampai dimulut goa saya hanya menemukan seperti rakitan bambu yang dibentuk
seperti alas untuk beristirahat dan saya juga menemukan bekas sesajen yang
sepertinya untuk ritual tertentu. Perjalanan yang kami tempuh dari Bulu view
menuju goa Sigolo-golo memakan waktu sekitar 30 menit itu sudah termasuk
foto-foto saat perjalanan menuju goa dan waktu yang menurut saya lama ketika
menaiki akar-akar yang menjulang tinggi untuk menuju atas dan masuk kedalam
goa. Setelah sampai goa kami langsung tiduran di bambu itu karena menuju goa
Sigolo-golo sangat banyak menguras tenaga, sambil stirahat kami tidak lupa
untuk berfoto didalam goa ini.
Tempat sajen ketika didalam Goa Sigolo-golo |
Ainul lagi tiduran ditempat peristirahatan dalam Goa Sigolo-golo |
Foto setion |
Waktu itu
menunjukan sekitar pukul 10:30 dan kami memutuskan untuk turun dan menuju
destinasi selanjutnya yaitu menuju sungai, karena tidak afdol ketika
mengunjungi tempat ini tidak mengunjungi semua spot yang ada ditambah lagi kami
waktu itu sangat kelelahan dan butuh kesagaran. Akhirnya kami memutuskan untuk
turun dari goa dan melewati akar-akar itu kembali, selesai menuruni jalur akar
kami langsung menuju jalur untuk menuju ke sungai.
Turun kebawah kembali melewati jalur Root Climbing |
Untuk menuju
sungai medan yang dilalui tidak terlalu sulit dibanding menuju goa Sigolo-golo
karena jalan menuju sungai hanya berupa anak tangga yang tersusun dari tanah
liat dan terkadang terbuat dari bambu. Perjalanan sangat cepat karena kami
hanya menuruni beberapa anak tangga hingga sampai menuju sungai ditambah waktu
itu kami terkadang menuruni anak tangga sambil berlari. Tak terasa setelah
berlari-lari menuruni anak tangga akhirnya sampai juga di sungai, disini
terlihat air yang mengalir deras. Perjalanan kami dari goa Sigolo-golo menuju
sungai hanya sekitar 15 menit saja karena jalannya yang mudah dilewati.
Sesampai sungai
kami langsung lepas baju dan langsung bermain air, waktu itu sangat disayangkan
karena kami tidak membawa pakaian ganti karena memang dari awal saya tidak tahu
kalau di wisata Sigolo-golo terdapat beberapa spot salah satunya sungai.
Padahal airnya sangat jernih dan rasanya waktu itu pengen mandi aja disini,
selain sungai yang masih bersih disini banyak terdapat batu-batu besar yang
menghiasi sungai menambahkan kesan tempat yang masih alami. Selain bermain air
disungai kami juga bisa melihat pemandangan bukit sejauh mata kita memandang.
Perlengkapan yang saya bawa setiap saat |
Nyesel gak bawa pakaian ganti |
Rekomen banget
buat pecinta alam dan penjelajah karena di tempat wisata ini temen-temen akan
mendapatkan beberapa spot dari view gunung Anjasmoro, climbing untuk menuju goa
Sigolo-golo dan terakhir wisata air semuanya komplit dapat temen-temen nikmati
sepuasnya. Waktu itu kami bermain air sampai pukul 12:00 dan langsung kembali
keatas melewati anak tangga, kali ini perjalanan kembali terasa sangat lama
karena yang kami lalui saat ini adalah tanjakan anak tangga. Untuk sesampainya
diparkiran sekitar pukul 12:30 dan kami langsung melanjutkan perjalanan menuju
kota Gresik. Waktu itu disekitar daerah Mojokerto kami sempat mengisi bensin
Rp. 25.000 dan mencari mushola untuk sholat, Sesampainya dirumah waktu itu
sekitar pukul 17:00.
Begitulah cerita
trip saya di kota Jombang, tunggu
pengalaman cerita saya selanjutnya di kota lainnya. Terimakasih buat temen-temen
yang sudah menyempatkan membaca blog saya semoga tidak bosan-bosan untuk
membaca blog ini.
Rincian biaya :
1. Parkir motor Rp. 5.000/motor
2. Tiket masuk wisata Rp. 5.000/orang
3. Bensin pulang Bojonegoro-Gresik Rp. 25.000
Total biaya : Rp. 35.000
( Exclude bensin
berangkat Gresik-Wonosalam )
0 komentar