TOURING EDISI RAMADHAN Part. 3

by - 01.09.00


BOJONEGORO

     Haiiii....kali ini tepatnya tanggal 26 Juni masih di bulan ramdhan saya akan mengunjungi kota Bojonegoro yang dimana kota Bojonegoro sendiri tidak terlalu jauh dari kota Gresik, hanya memerlukan waktu kurang lebih 3 jam dari Gresik. Kali ini saya mengunjungi kota Bojonegoro tetap dengan partner saya sebelumnya yaitu Dio. Sebelum ke Bojonegoro saya kira di kota ini tidak ada tempat yang menarik untuk tempat wisatanya....maap maap ye...soalnya saya emang bener-bener belum pernah mengunjungi kota ini dan belum pernah dengar atau searching di internet tempat wisata di Bojonegoro sebelumnya, yah berarti saya aja yang kudettt yeeee... Jadi setelah saya searching di internet ada beberapa tempat wisata yang menarik untuk saya kunjungi beberapa tempat wisata itu Negeri diatas angin dan khayangan api. Langsung saja saya akan mengulas perjalanan saya di kota Bojonegoro ini.

     Pagi itu sekitar pukul 05:00 saya dan teman saya sudah siap untuk melakukan perjalanan ke kota Bojonegoro, seperti biasa kami hanya menggunakan GPS dari HP dan sedikit bertanya dengan warga yang ada disana untuk menuju tempat wisata yang akan kami kunjungi. Tepatnya pukul 05:15 udara segar masih begitu terasa selama diperjalanan dan masih tidak terlalu banyak polusi di pagi itu. Tempat wisata pertama yang akan kami kunjungi adalah Negeri diatas angin yang dapat ditempuh dari Gresik selama 4 jam dengan rute yang dilalui yaiyu daerah Bunder, Lamongan, Babat, Bojonegoro, kemudian menuju ke desa Sekar tempat dimana wisata negeri diatas angin. Sebenarnya perjalanan Gresik menuju negeri diatas angin menempuh sekitar 3,5 jam hanya saja kami waktu itu sempat tersesat karena memang waktu itu sinyal tiba-tiba hilang dan kami benar-benar tidak tahu arah menuju kesana, setelah perasaan kami tidak enak kami langsung bertanya kepada penduduk lokal. Ternyata kami harus memutar balik menuju arah berlawanan dan itu lumayan jauh dari tempat kami tersesat. Untuk menuju wisata Negeri diatas angin kami melewati seperti hutan lindung, jadi kanan kiri jalan banyak sekali poho-pohon yang rindang berjajar disetiap jalan yang kami lalui waktu itu. Perjalanan ini menambah ketertarikan saya menuju Negeri diatas angin karena sebelum ke tempat itu saja sudah disuguhi dengan lingkungan yang benar-benar bersih dan sedikit polusi. Ketika melewati kawasan hutan lindung hanya ada beberapa kendaraan warga lokal saja yang berlalu lalang, terkadang ada anak-anak lokal yang menyempatkan foto-foto di daerah hutan lindung ini karena memang tempatnya yang sejuk dan rindang.

     Setelah melewati kawasan hutan lindung kami kemudian melewati jalanan tanah yang bergelombang dan disitu sudah mulai ada truk penduduk lokal yang dimana truk tersebut memuat material untuk pembuatan jalan menuju ke wisata Negeri diatas angin. Jadi untuk temen-temen yang ingin mengunjungi lokasi wisata ini diharapkan berhati-hati karena jalanan masih berupa tanah yang bergelombang dan sedang direnovasi, jadi wajar nanti kalau selalu berpapasan dengan truk-truk dan saya anjurkan untuk pengendara motor menggunakan masker dan kacamata karena daerah ini banyak sekali truk yang melintas.

     Setelah sampai tempat wisata Negeri diatas angin waktu itu masih sekitar pukul 10:00 dimana matahari masih belum terlalu menyengat, kami langsung menuju parkir  motor dan bergegas menuju puncak dari Negeri diatas angin ini. Tempat apa sih wisata negeri diatas angin itu? kenapa saya tertarik menuju tempat itu? wisata negeri diatas angin adalah wisata alam yang dimana menyuguhkan pemandangan yang tidak kalah dengan gunung-gunung yang lain. Disini kita bisa melihat beberapa gunung dan beberapa bukit sejauh mata kita memandang. Untuk tarif masuk ke tempat ini waktu itu kami hanya diberi tarif Rp. 3000 untuk 1 motor dan 2 orang. Sembari meninggalkan parkiran kami melihat keadaan sekitar yang masih dalam tahap pembangunan mulai dari jalan yang mulai di aspal, tempat makan, gazebo, dan tempat peristirahatan dimana saat mendaki puncak. Waktu itu tenaga kami sudah mulai terkuras ketika akan melakukan pendakian, padahal pendakian mungkin hanya ditempuh sekitar 20 menit dari parkiran motor. Tetapi waktu itu kami memang merasa kelelahan dan memutuskan untuk berhenti beberapa menit ditempat peristirahatan yang telah disediakan. Setelah merasa sudah enakan kami melanjutkan perjalanan kembali, trek yang disediakan menuju puncak lumayan terjal dan banyak batu kecil sehingga membuat kami lebih berhati-hati dalam pendakian ini. Setelah sampai puncaknya kami kembali beristirahat dan betemu dengan salah satu juru kunci yang ada disana.

     Ada beberapa informasi yang kami dapat setelah berbincang-bincang dengan juru kunci yang ada disana, Informasi yang kami dapat waktu itu adalah wisata ini dibuka tahun 2016 ini pada tanggal 1-2 tetapi juru kuncinya lupa di bulan apa..aneh...yah itu yang saya pikirkan. Juru kunci kok lupa dengan dibukanya kawasan ini..hahahaha...mungkin faktor umur kali yah.. ^^. Kemudian wisata ini dikelola oleh warga sekitar dan pemerintah kota membantu pada sarana pembuatan jalan dan lampu penerang disekitar wisata ini. Selain puncak negeri diatas angin ada beberapa tempat yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi, menurut juru kunci disekitar tempat wisata ini terdapat beberapa goa yang konon diceritakan apabila menyusuri salah satu gua ini nantinya berujung sampai wisata pemandian tirta yang ada dibawah..itu menurut informasi yang diceritakan oleh juru kunci tersebut yah...tetapi waktu itu kami tidak menyempatkan pergi ke goa tersebut karena apabila ingin pergi ke goa letaknya masih diatas lagi dan harus treking. Kemudian informasi lain yang saya dapat tempat ini rame ketika malam hari dan tempat ini bisa dibuat camp apabila pengunjung ingin melihat sunrise dan sunset. Ditempat ini pula terdapat 2 kidang atau rusa yang berjenis kelamin jantan dan betina, menurut informasi dari juru kunci memang disekitar wisata negeri diatas angin ini masih terdapat beberapa hewan seperti rusa, monyet, bajing, dll dikarenakan lokasi ini masih berada dekat dengan hutan-hutan. Hanya itu beberapa informasi yang dapat saya tangkap waktu itu, sebenarnya banyak sekali informasi yang diberikan oleh juru kunci tersebut tetapi saya waktu itu kurang fokus dalam mencerna informasi dan akhirnya lupa deh....kalau ingin lebih tau lebih jelasnya temen-temen boleh kok bertanya langsung sama juru kuncinya. Sebelum menuju tempat wisata selanjutnya kami menyempatkan untuk mengabadikan momment dengan berfoto view beberapa bukit dan hamparan hijau lainnya.

     Sekitar pukul 12:00 ketika matahari sudah mulai terik, kami memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan ke tempat wisata selanjutnya. Wisata selanjutnya yang akan saya kunjungi kali ini adalah wisata kahyangan api yang terletak di desa Dander dan lama perjalanan dari wisata Negeri diatas angin menuju wisata kahyangan api dibutuhkan waktu sekitar 60 menit. Wisata kahyangan api sendiri adalah wisata alam yang disana terdapat api yang tidak bisa padam meskipun terkena air hujan istilahnya api abadi lah gaesss...Jadi saya merasa tertarik untuk mengunjungi tempat wisata ini. Setelah keluar dari wisata Negeri diatas angin kami kembali melewati jalan tanah yang bergelombang dan berpapasan dengan banyak truk bermuatan bahan material untuk pembuatan jalan. Setelah melewati jalan bergelombang kami menuju ke hutan lindung dan nantinya bertemu pasar yang gapuranya bertuliskan “wisata kahyangan api”. Dari pasar itu kami hanya terus mengikuti jalan yang nantinya menuju jalan berpasir dan bergelombang sekitar 30 menit hingga bertemu gapura lagi yang bertuliskan aksara jawa dan kahyangan api di kiri jalan. Setelah masuk gerbang tersebut kami masih harus menyusuri jalan lagi yang nantinya mengantarkan ke wisata kahyangan api sekitar 15 menit dari gapura ke dua. Untuk tarif memasuki wisata ini waktu itu Rp. 8.500 per orang jadi total Rp. 17.000 untuk 2 orang. Kemudian setelah sampai tempat wisata kahyangan api kami menambah uang untuk parkir motor waktu itu Rp. 3000.

     Setelah parkir motor kami langsung masuk melewati pintu masuk seperti gapura dan barulah kami bisa melihat api abadi tersebut, pada waktu itu api abadi tertutupi oleh beberapa bongkahan batu yang tidak terlalu besar tetapi kami masih bisa melihat api itu menyala-nyala. Selain terdapat api abadi ada beberapa tempat yang harus dikunjungi di tempat ini adalah banyu blukutuk yang merupakan area kolam yang didalamnya seperti air panas yang mengandung belerang dan pohon cinta yang memiliki mitos tersendiri.

     Setelah selesai mengunjungi tempat wisata ini sekitar pukul 14:00 kami melanjutkan untuk sholat duhur dan kemudian memutuskan untuk kembali menuju Gresik. Sebenarnya ada 1 tempat lagi yang sempat saya kunjungi waktu itu namanya sendang grogolan yang letaknya tidak jauh dari wisata kahyangan api. Waktu itu kami sempat tanya dengan warga lokal tetapi mereka biasa menyebutnya sumberan, karena disana terdapat seperti sumber air yang dimana dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi dan maap yahhh B*B. Sebelum mengadakan trip ke Bojonegoro saya sempat searching di internet kalau yang saya liat memang bagus sih tempatnya, oleh sebab itu kami membawa pakaian ganti dan berniat untuk renang disana. Tetapi setelah saya sampai tempatnya memang sih ada beberapa orang yang lagi maianan air disana tetapi yang bikin saya drop dan mengurungkan niat saya adalah ada 2 orang kali yah yang kebetulan sedang B*B.....yah itu yang bikin saya drop dan menyudahi wisata kali ini. Yah saya maklum sih...memang disuatu desa hal tersebut terlihat wajar bagi mereka jadi tidak ada yang salah..sebelumnya saya mohon maav aja mungkin ada beberapa orang yang tersinggung nantinya. Selesai mengunjungi sendang grogolan ini kami langsung memutuskan untuk kembali menuju Gresik dan menyempatkan untuk mengisi bensin terlebih dahulu di kota Bojonegoro Rp. 25.000, sesampai di kota Gresik waktu itu sekitar pukul 17:30.

     Ok gaesss...perjalanan saya kali ini di kota Bojonegoro tak kalah menariknya dengan trip saya sebelum-sebelumnya, intinya di Indonesia banyak sekali menyimpan sejuta keindahan dari alam ataupun dari segi budayanya, jadi banyak-banyaklah mengexplore atau terus menggali informasi alam Indonesia ini karena kamu tidak akan pernah tau indahnya alam ini nantinya sebelum kamu bertindak. Begitulah cerita short trip saya di bulan ramdhan ini di kota Bojonegoro. Tunggu pengalaman cerita saya selanjutnya di kota lain.

View hamparan hijau memasuki kota Bojonegoro
Kanan kiri jalan hamparan hijau biar nggak ngantuk dijalan
Melewati daerah perhutani ketika akan menuju Negeri diatas angin
Setibanya di parkiran Negeri diatas angin
Negeri diatas angin atau Bukit cinta
Istirahat sejenak nahan haus daripada puasa batal
Foto dulu sebelum naik bukit
Trek menanjak yang harus dilewati sebelum ke puncak


Puncak Negeri atas angin
Pemandangan yang tak kalah menakjubkan di siang itu
Setelah sekian lama dijalan akhirnya terbayar juga
Lagi gabut
Istirahat sebentar sebelum turun
Trek turun, harus hati-hati yah gaesss
Ini dia wisata Kahyangan api atau api abadi
Informasi legenda Kahyangan api
Ini adalah titik api abadi
Foto disekitar area api abadi
Area banyu blukutuk
Area pohon cinta
Foto di salah satu sudut area api abadi

Rincian biaya : 

1. Biaya masuk wisata Negeri diatas angin Rp. 3.000 (2 orang + 1 motor)
2. Biaya masuk wisata kahyangan api Rp. 17.000 (2 orang) + Rp. 3.000 (1 motor) = Rp 20.000
3. Bensin pulang Bojonegoro-Gresik Rp. 25.000

    Total = Rp. 48.000

    (Exclude bensin berangkat)

You May Also Like

0 komentar