TOURING EDISI RAMADHAN

by - 03.36.00


     Haiiiii gaessss....ketemu lagi di blog saya..kali ini saya akan share pengalaman jalan-jalan lagi yang tidak kalah menarik dari sebelumnya. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya selama di bulan ramadhan tahun 2016, yang berawal dari ide ketika lagi malas-malasan kalau puasa kebetulan saya waktu itu masih belum ada kerjaan alias nganggur abis lulus kuliah bulan April kemarin. Jadi munculah ide disaat nganggur pengen ngadain misi di bulan puasa ini yang dimana misinya tiap weekend harus mengunjungi suatu kota dan mengexplore beberapa keindahaan alam yang ada disana dan muculah beberapa kota di antaranya yaitu Kediri, Blitar, Bojonegoro dan penutup di kota Tuban.
Langsung saja berikut penjelasannya...

KEDIRI

     Minggu pertama pada bulan puasa tepatnya pada tanggal 8 Juni 2016 saya dan teman saya melakukan short trip di bulan ramadhan tahun ini dengan menggunakan motor kesayangan saya yang sering saya bawa touring untuk keluar kota dan sementara ini touring terjauh menggunakan motor mio kesayangan saya saat itu ke Jakarta dari Gresik seorang diri.

     Pada Short trip kali ini saya dan partner yang saya ajak untuk mengunjungi kota Kediri namanya Arung kebetulan dia teman waktu di Marching Band Semen Gresik. Pada saat itu saya menjanjikan berangkat ke kota Kediri sehabis sholat subuh sekitar 04.30 mengapa saya mengambil perjalanan sehabis subuh? karena menurut saya jalanan waktu itu masih sepi dan udara masih segar serta kalau berangkat keluar kota sehabis subuh waktu dijalan tidak terasa lama, oleh sebab itu saya setiap pergi keluar kota yang sekiranya jauh saya memilih berangkat di pagi buta atau kalau tidak gitu saat tengah malam.

     Pada waktu itu perjalanan agak molor karena partner saya ini bangun kesiangan dan tidak sahur waktu itu, jadi kami baru berangkat sekitar pukul 05:30 dari Gresik menuju Kediri. Tempat yang saya kunjungi pada trip ramadhan di kota Kediri yaitu: kampung Inggris, Simpang lima gumul, dan Gereja Pohsarang.

     Pada pukul 05:30 saya berangkat dengan partner saya ke kota Pare melalui jalur yang ada di GPS yaitu rute yang dilalui antara lain cerme, benjeng, mojokerto kemudian ambil jurusan ke Pare. Apabila sudah menuju ke Pare maka tidak jauh ketika masuk kota tersebut pasti banyak sekali banner yang menawarkan jasa kursus cepat bahasa inggris.

     Tujuan pertama saya adalah kampung inggris, mengapa saya ingin kesana? karena jujur saya belum tahu bagaimana suasana di kampung yang katanya ketika berbicara dengan teman, kemudian pada saat membeli sesuatu harus menggunakan bahasa inggris. Oleh sebab itu saya penasaran mengunjungi kampung Inggris. Kampung inggris terletak di kota Pare yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Kediri, mungkin diperlukan waktu 1jam dari Pare menuju Kediri.

     Setelah sampai di kota Pare waktu itu sekitar pukul 08:30 udara masih terasa sejuk ditambah dengan sedikit kabut dan pemandangan gunung wilis. Saat saya mengelilingi suatu kampung di Pare ternyata benar saja banyak sekali banner yang menawarkan jasa kursus cepat bahasa inggris dan pada saat itu saya juga melihat ada beberapa orang yang mengobrol sehari-harinya menggunakan bahasa inggris. Kota Pare suasananya sangat sejuk ditambah polusi yang ada di kota ini saya rasa lebih sedikit, karena transportasi disekitar kampung inggris ini kebanyakan dari anak-anak baik yang mengikuti kursus atau tidak sehari-harinya menggunakan sepeda. Jadi tidak jarang banyak sekali persewaan sepeda yang ditawarkan disekitar sini. Setelah selesai menikmati suasana kampung ingggris ini saya lanjut ke destinasi selanjutnya yaitu menuju simpang lima gumul yang terletak di Kota kediri, tetapi sebelum menuju sana saya tidak lupa untuk mengabadikan beberapa foto di kampung inggris ini dengan teman saya.

     Setelah selesai dari kampung Inggris saya menuju simpang lima gumul yang letaknya di kota kediri, waktu tempuh dari Pare menuju Kediri sekitar 40-60 menit. Mengapa saya memilih simpang lima gumul? karena selain hits di medsos simpang lima gumul memiliki arsitektur bangunan yang sama seperti bangunan yang ada di eropa. Jadi banyak sekali di medsos yang mengupload foto simpang lima gumul disejajarkan dengan bangunanan yang ada di eropa. Bedanya hanya terletaak di ukiran pada bangunanan ini yang diukir beberapa tokoh pewayangan seperti petruk, gareng dan lainnya ditambah dengan ukiran kegiatan warga kediri seperti pergi ke sawah.

     Setelah sampai di simpang lima gumul pada waktu sekitar pukul 10:30 yang  pada saat itu saya merasa bingung untuk mencari parkirnya, saat itu saya sempat memutari bangunan ini selama 2 kali untuk mencari tempat parkiran motor. Setelah memutari bangunanan ini sambil clingak-clinguk akhirnya parkiran motor saya temukan juga. Ternyata parkiran motornya letaknya masih disekitar simpang lima gumul hanya saja tempatnya memang agak tersembunyi jadi agak sulit bagi saya yang pertama kali ke tempat ini. Untuk menuju ke bangunan ini tidak di kenakan tarif masuk hanya saja membayar tiket parkir motor saja sebesar Rp. 2000. Untuk menuju bangunan simpang gumul kita diharuskan melewati seperti ruangan bawah tanah yang menuju bangunan yang terkenal itu. Kami disini tidak lama hanya mengabadikan foto sebentar saja, mungkin saya disini sekitar 30 menit dan kemudian lanjut ke destinasi selanjutnya yaitu ke gereja Pohsarang yang terletak di desa semen.

     Untuk menuju gereja Pohsarang dari simpang lima gumul memakan waktu sekitar 50-60 menit. Mengapa saya memilih Gereja Pohsarang? karena setelah hasil pengamatan saya dibeberapa blog wisata bahwa gereja Pohsarang merupakan gereja katholik yang mempunyai lahan yang luas dan arsitektur bangunan yang unik ditambah disamping gereja ini terdapat gua Maria. Untuk suasana di area gereja Pohsarang ini sungguh tenang dan nyaman, oleh sebab itu saya memilih untuk pergi kesini.

     Sekitar pukul 12:00 saya sampai di gereja Poh sarang dan kebetulan waktu itu ada rombongan umat katholik yang mengunjungi tempat ini menggunakan bus yang menjadikan tempat ini menjadi ramai. Tetapi pada saat itu ketika saya sampai rombongan ini persiapan untuk kembali pulang. Untuk masuk ke Gereja Pohsarang tidak dikenakan biaya tarif, hanya tarif parkir Rp. 2000 mungkin karena tempat ini adalah tempat untuk beribadah jadi tidak dipungut biaya. Tidak hanya umat kristen saja yang mengunjungi tempat ini, umat lain juga datang kesini seperti saya yang tujuannya untuk menikmati keindahan arsitektur bangunan dan suasana di area gereja Pohsarang yang sangat asri. Setelah saya berkeliling dan mengabadikan beberapa foto ternyata area ini sangat luas terdapat beberapa fasilitas seperti kantin, kamar mandi, tempat beribadah, pasar kecil, pendopo, kamar untuk menginap, aula dan area patung perjalanan yesus. Di tempat ini saya sangat tertarik dengan suasana area yang ditumbuhi pepohonan rindang dan dibawah terdapat seperti sungai kecil (kali) untuk menambah kesejukan dan ketenangan. Saya berada di tempat ini cukup lama sekitar 90 menit karena saya melakukan perjalanan menuju sudut-sudut area gereja pohsarang yang membuat saya tampak lebih nyamam dan betah.

     Setelah puas menikmati suasana dan keindahan arsitektur di gereja Pohsarang saya langsung balik ke gresik, tetapi waktu itu saya beristirahat dan sholat di mushola dan mengisi bensin di pom terdekat terlebih dahulu. Kemudian setelah itu lanjut perjalanan ke Gresik sekitar pukul 02:30 dan sampai di daerah cerme sekitar 05:30 pas waktunya buka puasa. Jadi saya dan partner saya buka puasa di jalan dan mampir di Indomaret untuk membatalkan puasa kemudian langsung melanjutkan perjalanan pulang. Begitulah cerita short trip saya di bulan ramdhan ini di kota kediri. Tunggu pengalaman cerita saya selanjutnya di bulan ramdhan ini di kota lain.

Sampai juga di kota Pare
Tes kamera di kota Pare
Lorong bawah tanah untuk menuju simpang lima gumul
Foto di lorong bawah tanah 
Ini dia simpang lima gumul 
Foto bentar di lendmark kota Kediri 
Sampai juga di gereja Poh sarang 
Suasana khusyuk di area gereja Poh sarang
Miniatur patung perjalanan yesus 
Aula besar di area gereja Poh sarang

Rincian biaya :

1. Karcis parkir Simpang lima gumul Rp. 2.000
2. Karcis parkir gereja pohsarang Rp. 2.000
3. Bensin pulang Kediri-Gresik Rp. 25.000

    Total = Rp. 29.000

    (Exlude bensin berangkat dan buka puasa)


You May Also Like

4 komentar