TOURING EDISI RAMADHAN Part. 4
Hai gaesss....berjumpa lagi dengan saya yang nggak
bosen-bosen buat menelusuri indahnya negeri Indonesia ini khususnya di Jawa
timur, kali ini saya akan share trip terakhir saya di bulan ramadhan tahun 2016
tepatnya tanggal 3 Juli, kali ini saya akan mencoba untuk explore di kota
Tuban. Saya akan mendatangi beberapa destinasi yang bikin saya tertarik untuk
beranjak pergi kesana yaitu diantaranya Watu ondo, Goa Suci dan Goa ngerong.
Seperti biasanya untuk setiap trip di bulan ramadhan
ini saya berangkat ke kota tujuan sehabis subuh yang waktu itu sekitar pukul
05:00 dan masih sama menggunakan tunggangan kesayangan saya si Mio j, terlebih
dulu saya menjemput partner trip saya kali ini namanya Bobby dia adalah teman
saya waktu di Marching band Semen Indonesia. Sebenernya saya ngajak dia karena
dia jeles liat IG saya yang sering pergi ke tempat wisata. Akhirnya saya ngajak
dia itung-itung buat refreshing di bulan puasa sekalian ngabuburit kali
yah....untung aja anaknya nggak rewel, kalau rewel aku turunin dijalan
aja...hahahaha
OK lanjut ke awal perjalanan tepatnya pukul 05:00 saya
berangkat dari rumah menuju tempat tinggal partner saya yang tidak jauh mungkin
sekitar 15 menit dari rumah saya. Setelah udah jemput partner saya langsung
saja perjalanan dimulai yang seperti biasa kami hanya menggunakan GPS dan
sedikit bertanya dengan orang lokal untuk menuju ke tempat wisata yang akan
kami tuju.
Tujuan pertama di kota Tuban kali ini adalah Watu ondo,
watu ondo adalah tempat wisata alam yang menyuguhkan view pemandangan dari atas
ketinggian. Nampak dari atas terlihat hamparan hijau ditambah sejauh mata
memandang terlihat beberapa bukit dan pas dibawah kami waktu itu terdapat
beberapa rumah penduduk lokal yang bekerja mencari rumput untuk makanan
ternaknya. Letak wisata watu ondo ini terletak di kecamatan Semanding yang
letaknya tidak jauh dari kota Tuban. Waktu itu perjalanan saya dari Gresik
menuju watu ondo memakan waktu sekitar 2 jam dengan jalur Bunder, Lamongan,
Babat, Tuban, kemudian menuju ke daerah Semanding.
Perjalanan kali ini sangat berbeda dari biasanya karena
kali ini saya berangkat menuju Tuban dengan beberapa orang yang sudah mulai
mudik dan jalanan menjadi cukup ramai, Jadi serasa ikut mudik dalam perjalanan
kali ini..hahahaha. Setelah berjalan cukup lama kami tiba di daerah Semanding
dan waktu itu kami sempat melewati pemandian Baktiharjo untuk menuju ke watu
ondo. Setelah itu jalanan yang kami lalui perlahan menanjak dan itu menandakan
kami akan melewati dataran tinggi, selang beberapa menit saya sering berpapasan
dengan anak-anak lokal yang membawa rombongan menggunakan motor. Kalau menurut
prediksi saya mereka mencari sunrise di watu ondo secara ramai-ramai. Tak hanya
berpapasan dengan orang seleasi mengunjungi dari watu ondo saja, ternyata di
belakang saya juga ada beberapa anak yang kebetulan akan pergi kesana juga.
Jadi waktu itu saya dengan orang lain bersamaan untuk menuju tempat wisata watu
ondo, setelah melewati jalan tanjakan dan berliku akhirnya kami sampai di jalanan
dengan permukaan berbatu tajam seperti karang dan itu nantinya akan mengarahkan
kami menuju tempat seperti ladang plus parkiran motor. Benar saja setelah
melewati jalanan itu sampailah kami di tempat pemberhentian akhir untuk
memarkirkan motor.
Untuk mengunjungi tempat wisata ini kami tidak
dikenakan tarif alias gratis, karena tempat wisata ini saya rasa tidak ada
campur tangan dari pemerintah karena letaknya yang dekat dengan pemukiman
penduduk. Waktu itu saja saya asal parkir motor, karena memang tidak ada tempat
parkir yang bersifat resmi. Saya hanya memarkirkan motor di ladang yang datar
dan sekiranya bisa saya lihat dari kejauhan biar aman, bukan hanya saya saja
tetapi anak-anak lain juga waktu itu melakukan hal yang sama seperti saya.
Pertama kali sampai dan melihat tempat ini memang
sepertinya adalah tempat untuk bekerja warga lokal yang dimana terdapat ladang
berundak yang luas serta ditanami beberapa tanaman seperti jagung dan lainnya.
Setelah itu disamping ladang tersebut barulah kami bisa melihat hamparan hijau
yang luas di tambah dengan view bukit dan beberapa perumahan penduduk lokal
yang ada di bawah. Saya sangat menikmati suasana ini karena benar-benar alam
dan disamping itu kami bisa juga melihat warga lokal yang sedang mencari
rumput, menanam tanaman di ladangnya dan juga kegiatan sehari-harinya. Waktu
itu saya juga menyempatkan untuk menelusuri ladang ini sampai menuju tebing
yang sangat curam yang dimana tempat itu adalah titik paling ujung di watu
ondo, tak lupa kami juga mengabadikan beberapa foto untuk mengisi materi yang
ada di blog ini..hehehehe.
Setelah selesai foto-foto, saya sempat menikmati
keindahan alam ini dengan tiduran beralaskan rumput sambil memandang birunya
langi-langit diatas ditambah dengan kicauan burung-burung yang berada disekitar
tempat ini cukup lama. Saya rasa tempat ini recomended buat temen-temen
yang ingin mencoba wisata alam dan untuk menghilangkan kegalauan yang melanda.
Setelah cukup lama berada di watu ondo saatnya saya
untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata berikutnya yaitu Goa suci.
Pada saat itu menunjukan sekitar pukul 10:00 dengan matahari mulai terik dan
perjalanan kami kembali melewati jalanan yang mengarah ke desa Palang untuk
menuju ke goa suci yang letaknya cukup jauh dengan menempuh waktu sekitar 1jam
dari watu ondo. Temen-temen dikatakan sudah dekat dengan goa suci apabila
sudah melewati area persawahan di tambah dengan bukit kapur yang sangat
tinggi dan itu bisa terlihat dari kejauhan. Lha apabila temen-temen sudah
melihat itu semua maka temen-temen tidak usah khawatir karena jalanan dari
bukit kapur itu nanti akan mengarahkan ke goa suci, hanya ikuti jalan yang
beraspal saja karena disana terdapat 2 jalur yaitu jalan yang di aspal dan
tidak. Untuk jalan yang tidak di aspal biasanya dilalui oleh kendaraan yang
mengangkut material kapur yang ada pada bukit kapur tersebut. Tempat ini memang
kawasan bukit kapur, jadi buat temen-temen diharapkan membawa masker dan
kacamata agar terhindar dari debu-debu yang ditimbulkan oleh truk-truk yang
memuat material kapur. Setelah berada dibalik bukit kapur nanti akan bertemu
dengan rumah penduduk lokal yang ada disana dan kalau teme-temen melihat nanti
ada sebuah petunjuk yang letaknya di kanan jalan menandakan bahwa kawasan
disekitar situ terdapat goa suci.
Kenapa saya memilih wisata di Goa suci? karena goa ini
memiliki batuan-batuan besar yang dulunya dijadikan tambang kapur oleh warga
setempat dan kini tempat ini sudah tidak berproduksi lagi dan oleh sebab itu
dijadikan tempat wisata oleh warga lokal demi melestarikan sumberdaya yang ada
disekitar. Goa suci bukan sekedar goa saja tetapi memiliki spot-spot yang
menarik buat saya untuk berfoto, oleh sebab itu saya memilih goa suci sebagai
tempat destinasi saya selama di Tuban. Setelah sesampainya di rumah penduduk
saya mencari-cari parkiran untuk motor, tetapi tidak ada parkiran yang resmi
untuk wisata goa suci ini. Jadi kemarin saya memarkirkan motor saya
dipekarangan rumah seorang warga (parkir sembarangan) jangan ditiru
yahhhh...karena waktu itu memang saya bingung untuk mencari parkiran motor dan
tidak ada area yang menurut saya aman. Jadi saya mengambil inisiatif parkir di
pekarangan rumah warga setempat, setelah memarkir motor saya dan rekan saya
melanjutkan untuk mencari dimana lubang dari goa ini karena waktu itu saya dan
teman saya bingung untuk mencari pintu masuk goa suci ini. Waktu itu kami
sempat clingak-clinguk di areal warga untuk mencari goa suci namun kami tidak
menemukan, demi mempersingkat waktu kami memutuskan untuk bertanya kepada
seorang warga setempat dimana letak goa suci tersebut. Kemudian setelah
menjelaskan kepada kami menggunakan bahasa jawa ternyata tempat itu terletak
dibelakang ladang warga yang tertutupi oleh batuan besar dan untuk menuju kesana
kami harus melewati samping rumah warga dan menuju ke ladang tersebut. Setelah
melewati ladang warga setempat barulah kami melihat ada seperti peringatan
bahwa untuk berwisata ke goa ini pengunjung tidak boleh untuk mengambil apapun
benda yang ada di goa suci, tidak boleh merusak, tidak boleh memindahkan dan
apabila itu dilarang maka akan dikenakan denda yang tertera di dalam wisata goa
suci.
Untuk mengunjungi goa suci tidak dikenakan biaya alias
gratis mungkin karena tempat ini berada di areal pertambangan dan penduduk
setempat jadi tidak dikenakan tarif. Sesudah membaca peraturan tersebut kami
melanjutkan perjalan melewati batuan-batuan besar yang menjulang tinggi sekitar
5 meter dan disana terdapat beberapa tumbuhan seperti pisang. Dari sinilah kami
menyusuri batuan-batuan besar hingga kami menemukan seperti pintu masuk menuju
mulut goa suci. Pertama kali sampai di mulut goa saya benar-benar merasakan
bahwa goa ini sangat menakjubkan karena batuan ini seperti bekas galian yang
sudah lama ditinggalkan tetapi bentuknya masih terjaga dengan baik ditambah
setelah masuk ke dalam dan menyusuri goa ini kami menemukan seperti beberapa
ruang yang sangat luas dan kosong layaknya seperti tempat yang bisa di
tinggali, ditambah dengan indahnya goa ini yaitu cahaya matahari yang masuk
melalui lubang besar dari atas goa yang kemudian di pantulkan oleh dinding
dengan membentuk warna yang indah pada dinding goa. Tidak menuggu lama kami
langsung mengabadikan moment ini dengan berfoto dari ruangan ke ruangan goa suci.
Puas mengelilingi ruangan demi ruangan yang ada pada
dalam goa suci ini kami memutuskan untuk menuju tempat wisata selanjutnya yaitu
goa ngerong yang terletak di kecamatan Rengel dengan waktu tempuh sekitar 50-60
menit dari goa suci. Untuk menuju tempat ini kami sejalan dengan arah balik
menuju Gresik. Waktu itu sekitar 12:00 kami melanjutkan perjalanan menuju goa
ngerong, goa ngerong adalah seperti tempat pemandian dan di bawahnya terdapat
beberapa macam ikan. Selain itu di goa ngerong terdapat tempat tinggalnya
Batman ehhhh....maksut saya binatang kelelawar dengan ratusan koloni. Jadi
apabila temen-temen berwisata ke goa ngerong kita mendapatkan 2 wisa sekaligus
yaitu wisata air dan wisata goa.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1jam sampailah kami
di wisata goa ngerong, wisata goa ngerong terletak di pinggir jalan raya jadi
tidaklah sulit untuk menemukan tempat wisata ini. Sesudah menemukan tempat
wisata ini kami langsung memarkirkan motor dan kebetulan ada bapak-bapak yang
jaga parkir memberikan tarif langsung kepada kami waktu itu sebesar Rp.10.000
untuk 1 motor dan 2 orang dan kami langsung membayar. Sesudah menyelesaikan
pembayaran diparkiran yang terletak disamping tempat wisata ini kemudian kami
masuk dan kebetulan waktu itu saya lagi clingak-clinguk kemudian membaca kertas
pada dinding loket bahwa untuk tari dewasa Rp. 3.000 dan untuk anak-anak Rp.
2000. Setelah saya pikir untuk apa ada loket disini wong diparkiran saya bisa
bayar parkir sekaligus membeli tiket masuk. Pikiran yang lain saya mengatakan
apa iya bapak-bapak itu merangkap seperti calo tempat wisata, soalnya disini
terdapat loket dan harga sudah tertera jelas. Ahhhh sudahlah itung-itung biaya
parkir motor tadi Rp. 4.000 dan biaya masuk Rp. 6.000 untuk 2 orang, jadi itu adalah
rincian biaya masuk+motor saya. Apabila temen-temen mencoba untuk membeli tiket
di loket langsung dan biaya parkir secara terpisah mungkin boleh dicoba,
kira-kira biaya parkir nanti apakah sama dengan saya Rp. 4.000 ?
Sebenarnya tidak mempermasalahkan berapa tarifnya hanya
saja saya merasa agak aneh aja di parkiran kita bisa beli tiket masuk dan di
pintu masuk terdapat loket yang menjual tiket juga, beneran saya cuman bingung
aja kok...hehehehehehe lupakan masalah tarif. Kembali ke topik lagi yah gaesss,
setelah masuk wisata ini pertama kali saya liat yaitu cuman ada 2 orang saja
yang lagi berenang disana mungkin karena puasa juga kali yah...terus di sekitar
saya melihat ada beberapa kios dan ibu-ibu yang sedang berjualan makanan ikan
dan penyewaan pelampung, selain itu ada kios lain yang menjual beberapa cindera
mata seperti gelang dan kalung. Saya waktu itu hanya melihat-lihat saja dan
terus berjalan sampai ujung yang mengantarkan saya pada dinding goa ngerong
yang dimana terdapat banyak sekali Batman yang lagi bergelantungan....ehhhhh
kelelawar maksut saya. Kami waktu itu hanya sebentar mengunjungi dinding yang
dikerumuni oleh kelelawar karena sudah gak tahan bau dari kelelawar ini bikin
saya merasa mual, oleh sebab itu kami langsung menjauh dari dinding goa
tersebut. Setelah selesai melihat-lihat suasana goa ngerong ini kami memutuskan
untuk sholat di mushola seberang wisata goa ngerong dan istirahat sejenak
karena waktu itu saya merasa lelah dan ngantuk sekali. Setelah cukup
beristirahat waktu itu pukul 14:30 kami memutuskan untuk masuk kembali ke dalam
wisata goa ngerong untuk mengabadikan keadaan sekitar goa ngerong sembari
sambil mengantarkan partner saya untuk mandi. Setelah selesai untuk foto-foto
kami memutuskan untuk kembali pulang ke Gresik karena hari semakin larut dan
biar kami sempat untuk berbuka dirumah masing-masing, karena sebelum-sebelumnya
kami selalu tidak sempat untuk berbuka di rumah. Hehehehehe... Sebelum
perjalanan ke Gresik kami sempatkan untuk mengisi bensin Rp. 25.000 di kota
Tuban dan barulah kami menuju Gresik, sesampai rumah sekitar pukul 17:00
Sesampainya di Watu Ondo |
Langsung poto-poto |
Lagi menikmati view bukit Spot di Watu ondo |
Istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan |
Dibelakang bukit kapur itu letak Goa Suci |
Pintu masuk Goa Suci |
Spot di Goa Suci |
Nofilter |
Banyak ruangan di Goa Suci |
Harus pinter cari pencahayaan |
Loket Goa Ngerong |
Lagi puasa, yang renang dikit |
Rumah Batman |
Begitulah cerita short trip terakhir saya di bulan
ramdhan ini di kota Tuban. Tunggu pengalaman cerita saya selanjutnya di kota
lainnya, terimakasih buat teman-teman yang sudah membaca blog saya semoga tidak
bosan-bosan untuk membaca blog saya .
Minal aidzin wal faidzin yeeee... ^^
Rincian biaya :
1. Tiket + karcis masuk wisata Goa ngerong Rp. 10.000 (1 motor + 2 orang)
2. Bensin pulang Tuban-Gresik Rp. 25.000
Total = Rp. 35.000
0 komentar