TOURING EDISI RAMADHAN Part. 3
Haiiii....kali ini tepatnya tanggal 26 Juni masih di
bulan ramdhan saya akan mengunjungi kota Bojonegoro yang dimana kota Bojonegoro
sendiri tidak terlalu jauh dari kota Gresik, hanya memerlukan waktu kurang
lebih 3 jam dari Gresik. Kali ini saya mengunjungi kota Bojonegoro tetap dengan
partner saya sebelumnya yaitu Dio. Sebelum ke Bojonegoro saya kira di kota ini
tidak ada tempat yang menarik untuk tempat wisatanya....maap maap ye...soalnya
saya emang bener-bener belum pernah mengunjungi kota ini dan belum pernah
dengar atau searching di internet tempat wisata di Bojonegoro sebelumnya, yah
berarti saya aja yang kudettt yeeee... Jadi setelah saya searching di internet
ada beberapa tempat wisata yang menarik untuk saya kunjungi beberapa tempat
wisata itu Negeri diatas angin dan khayangan api. Langsung saja saya akan
mengulas perjalanan saya di kota Bojonegoro ini.
Pagi itu sekitar pukul 05:00 saya dan teman saya sudah
siap untuk melakukan perjalanan ke kota Bojonegoro, seperti biasa kami hanya
menggunakan GPS dari HP dan sedikit bertanya dengan warga yang ada disana untuk
menuju tempat wisata yang akan kami kunjungi. Tepatnya pukul 05:15 udara segar
masih begitu terasa selama diperjalanan dan masih tidak terlalu banyak polusi
di pagi itu. Tempat wisata pertama yang akan kami kunjungi adalah Negeri diatas
angin yang dapat ditempuh dari Gresik selama 4 jam dengan rute yang dilalui
yaiyu daerah Bunder, Lamongan, Babat, Bojonegoro, kemudian menuju ke desa Sekar
tempat dimana wisata negeri diatas angin. Sebenarnya perjalanan Gresik menuju
negeri diatas angin menempuh sekitar 3,5 jam hanya saja kami waktu itu sempat
tersesat karena memang waktu itu sinyal tiba-tiba hilang dan kami benar-benar
tidak tahu arah menuju kesana, setelah perasaan kami tidak enak kami langsung
bertanya kepada penduduk lokal. Ternyata kami harus memutar balik menuju arah
berlawanan dan itu lumayan jauh dari tempat kami tersesat. Untuk menuju wisata
Negeri diatas angin kami melewati seperti hutan lindung, jadi kanan kiri jalan
banyak sekali poho-pohon yang rindang berjajar disetiap jalan yang kami lalui
waktu itu. Perjalanan ini menambah ketertarikan saya menuju Negeri diatas angin
karena sebelum ke tempat itu saja sudah disuguhi dengan lingkungan yang
benar-benar bersih dan sedikit polusi. Ketika melewati kawasan hutan lindung
hanya ada beberapa kendaraan warga lokal saja yang berlalu lalang, terkadang
ada anak-anak lokal yang menyempatkan foto-foto di daerah hutan lindung ini
karena memang tempatnya yang sejuk dan rindang.
Setelah melewati kawasan hutan lindung kami kemudian
melewati jalanan tanah yang bergelombang dan disitu sudah mulai ada truk
penduduk lokal yang dimana truk tersebut memuat material untuk pembuatan jalan
menuju ke wisata Negeri diatas angin. Jadi untuk temen-temen yang ingin mengunjungi
lokasi wisata ini diharapkan berhati-hati karena jalanan masih berupa tanah
yang bergelombang dan sedang direnovasi, jadi wajar nanti kalau selalu
berpapasan dengan truk-truk dan saya anjurkan untuk pengendara motor
menggunakan masker dan kacamata karena daerah ini banyak sekali truk yang
melintas.
Setelah sampai tempat wisata Negeri diatas angin waktu
itu masih sekitar pukul 10:00 dimana matahari masih belum terlalu menyengat,
kami langsung menuju parkir motor dan bergegas menuju puncak dari Negeri
diatas angin ini. Tempat apa sih wisata negeri diatas angin itu? kenapa saya
tertarik menuju tempat itu? wisata negeri diatas angin adalah wisata alam yang
dimana menyuguhkan pemandangan yang tidak kalah dengan gunung-gunung yang lain.
Disini kita bisa melihat beberapa gunung dan beberapa bukit sejauh mata kita
memandang. Untuk tarif masuk ke tempat ini waktu itu kami hanya diberi tarif
Rp. 3000 untuk 1 motor dan 2 orang. Sembari meninggalkan parkiran kami melihat
keadaan sekitar yang masih dalam tahap pembangunan mulai dari jalan yang mulai
di aspal, tempat makan, gazebo, dan tempat peristirahatan dimana saat mendaki
puncak. Waktu itu tenaga kami sudah mulai terkuras ketika akan melakukan
pendakian, padahal pendakian mungkin hanya ditempuh sekitar 20 menit dari
parkiran motor. Tetapi waktu itu kami memang merasa kelelahan dan memutuskan
untuk berhenti beberapa menit ditempat peristirahatan yang telah disediakan.
Setelah merasa sudah enakan kami melanjutkan perjalanan kembali, trek yang
disediakan menuju puncak lumayan terjal dan banyak batu kecil sehingga membuat
kami lebih berhati-hati dalam pendakian ini. Setelah sampai puncaknya kami
kembali beristirahat dan betemu dengan salah satu juru kunci yang ada disana.
Ada beberapa informasi yang kami dapat setelah
berbincang-bincang dengan juru kunci yang ada disana, Informasi yang kami dapat
waktu itu adalah wisata ini dibuka tahun 2016 ini pada tanggal 1-2 tetapi juru
kuncinya lupa di bulan apa..aneh...yah itu yang saya pikirkan. Juru kunci kok lupa
dengan dibukanya kawasan ini..hahahaha...mungkin faktor umur kali yah.. ^^.
Kemudian wisata ini dikelola oleh warga sekitar dan pemerintah kota membantu
pada sarana pembuatan jalan dan lampu penerang disekitar wisata ini. Selain
puncak negeri diatas angin ada beberapa tempat yang tidak kalah menarik untuk
dikunjungi, menurut juru kunci disekitar tempat wisata ini terdapat beberapa
goa yang konon diceritakan apabila menyusuri salah satu gua ini nantinya
berujung sampai wisata pemandian tirta yang ada dibawah..itu menurut informasi
yang diceritakan oleh juru kunci tersebut yah...tetapi waktu itu kami tidak
menyempatkan pergi ke goa tersebut karena apabila ingin pergi ke goa letaknya
masih diatas lagi dan harus treking. Kemudian informasi lain yang saya dapat
tempat ini rame ketika malam hari dan tempat ini bisa dibuat camp apabila
pengunjung ingin melihat sunrise dan sunset. Ditempat ini pula terdapat 2
kidang atau rusa yang berjenis kelamin jantan dan betina, menurut informasi
dari juru kunci memang disekitar wisata negeri diatas angin ini masih terdapat
beberapa hewan seperti rusa, monyet, bajing, dll dikarenakan lokasi ini masih
berada dekat dengan hutan-hutan. Hanya itu beberapa informasi yang dapat saya
tangkap waktu itu, sebenarnya banyak sekali informasi yang diberikan oleh juru
kunci tersebut tetapi saya waktu itu kurang fokus dalam mencerna informasi dan
akhirnya lupa deh....kalau ingin lebih tau lebih jelasnya temen-temen boleh kok
bertanya langsung sama juru kuncinya. Sebelum menuju tempat wisata selanjutnya
kami menyempatkan untuk mengabadikan momment dengan berfoto view beberapa bukit
dan hamparan hijau lainnya.
Sekitar pukul 12:00 ketika matahari sudah mulai terik,
kami memutuskan untuk turun dan melanjutkan perjalanan ke tempat wisata selanjutnya.
Wisata selanjutnya yang akan saya kunjungi kali ini adalah wisata kahyangan api
yang terletak di desa Dander dan lama perjalanan dari wisata Negeri diatas
angin menuju wisata kahyangan api dibutuhkan waktu sekitar 60 menit. Wisata
kahyangan api sendiri adalah wisata alam yang disana terdapat api yang tidak
bisa padam meskipun terkena air hujan istilahnya api abadi lah gaesss...Jadi
saya merasa tertarik untuk mengunjungi tempat wisata ini. Setelah keluar dari
wisata Negeri diatas angin kami kembali melewati jalan tanah yang bergelombang
dan berpapasan dengan banyak truk bermuatan bahan material untuk pembuatan
jalan. Setelah melewati jalan bergelombang kami menuju ke hutan lindung dan
nantinya bertemu pasar yang gapuranya bertuliskan “wisata kahyangan api”. Dari
pasar itu kami hanya terus mengikuti jalan yang nantinya menuju jalan berpasir
dan bergelombang sekitar 30 menit hingga bertemu gapura lagi yang bertuliskan
aksara jawa dan kahyangan api di kiri jalan. Setelah masuk gerbang tersebut
kami masih harus menyusuri jalan lagi yang nantinya mengantarkan ke wisata
kahyangan api sekitar 15 menit dari gapura ke dua. Untuk tarif memasuki wisata
ini waktu itu Rp. 8.500 per orang jadi total Rp. 17.000 untuk 2 orang. Kemudian
setelah sampai tempat wisata kahyangan api kami menambah uang untuk parkir
motor waktu itu Rp. 3000.
Setelah parkir motor kami langsung masuk melewati pintu
masuk seperti gapura dan barulah kami bisa melihat api abadi tersebut, pada
waktu itu api abadi tertutupi oleh beberapa bongkahan batu yang tidak terlalu
besar tetapi kami masih bisa melihat api itu menyala-nyala. Selain terdapat api
abadi ada beberapa tempat yang harus dikunjungi di tempat ini adalah banyu
blukutuk yang merupakan area kolam yang didalamnya seperti air panas yang
mengandung belerang dan pohon cinta yang memiliki mitos tersendiri.
Setelah selesai mengunjungi tempat wisata ini sekitar
pukul 14:00 kami melanjutkan untuk sholat duhur dan kemudian memutuskan untuk
kembali menuju Gresik. Sebenarnya ada 1 tempat lagi yang sempat saya kunjungi
waktu itu namanya sendang grogolan yang letaknya tidak jauh dari wisata
kahyangan api. Waktu itu kami sempat tanya dengan warga lokal tetapi mereka
biasa menyebutnya sumberan, karena disana terdapat seperti sumber air yang dimana
dimanfaatkan warga sekitar untuk mandi dan maap yahhh B*B. Sebelum mengadakan
trip ke Bojonegoro saya sempat searching di internet kalau yang saya liat
memang bagus sih tempatnya, oleh sebab itu kami membawa pakaian ganti dan
berniat untuk renang disana. Tetapi setelah saya sampai tempatnya memang sih
ada beberapa orang yang lagi maianan air disana tetapi yang bikin saya drop dan
mengurungkan niat saya adalah ada 2 orang kali yah yang kebetulan sedang
B*B.....yah itu yang bikin saya drop dan menyudahi wisata kali ini. Yah saya
maklum sih...memang disuatu desa hal tersebut terlihat wajar bagi mereka jadi
tidak ada yang salah..sebelumnya saya mohon maav aja mungkin ada beberapa orang
yang tersinggung nantinya. Selesai mengunjungi sendang grogolan ini kami
langsung memutuskan untuk kembali menuju Gresik dan menyempatkan untuk mengisi
bensin terlebih dahulu di kota Bojonegoro Rp. 25.000, sesampai di kota Gresik
waktu itu sekitar pukul 17:30.
Ok gaesss...perjalanan saya kali ini di kota Bojonegoro
tak kalah menariknya dengan trip saya sebelum-sebelumnya, intinya di Indonesia
banyak sekali menyimpan sejuta keindahan dari alam ataupun dari segi budayanya,
jadi banyak-banyaklah mengexplore atau terus menggali informasi alam Indonesia
ini karena kamu tidak akan pernah tau indahnya alam ini nantinya sebelum kamu
bertindak. Begitulah cerita short trip saya di bulan ramdhan ini di kota
Bojonegoro. Tunggu pengalaman cerita saya selanjutnya di kota lain.
View hamparan hijau memasuki kota Bojonegoro |
Kanan kiri jalan hamparan hijau biar nggak ngantuk dijalan |
Melewati daerah perhutani ketika akan menuju Negeri diatas angin |
Setibanya di parkiran Negeri diatas angin |
Negeri diatas angin atau Bukit cinta |
Istirahat sejenak nahan haus daripada puasa batal |
Foto dulu sebelum naik bukit |
Trek menanjak yang harus dilewati sebelum ke puncak Puncak Negeri atas angin |
Pemandangan yang tak kalah menakjubkan di siang itu |
Setelah sekian lama dijalan akhirnya terbayar juga |
Lagi gabut |
Istirahat sebentar sebelum turun |
Trek turun, harus hati-hati yah gaesss |
Ini dia wisata Kahyangan api atau api abadi |
Informasi legenda Kahyangan api |
Ini adalah titik api abadi |
Foto disekitar area api abadi |
Area banyu blukutuk |
Area pohon cinta |
Foto di salah satu sudut area api abadi |
Rincian biaya :
1. Biaya masuk wisata Negeri diatas angin Rp. 3.000 (2 orang + 1 motor)
2. Biaya masuk wisata kahyangan api Rp. 17.000 (2 orang) + Rp. 3.000 (1
motor) = Rp 20.000
3. Bensin pulang Bojonegoro-Gresik Rp. 25.000
Total = Rp. 48.000
0 komentar