Peristiwa ini berawal ditahun 2015 kemarin saya diundang teman yang akan mengadakan pernikahannya di pulau dewata Bali, kebetulan dia adalah
teman baik saya selama tinggal di Jogja atau bisa dibilang sebagai kakak namanya
mbak Novi dan mas Buncis (nama panggilan). Setelah mendapat undangan tersebut
sebagai teman yang baik pasti saya akan menemui dan menghadiri pernikahan mereka
di Bali, jadi tujuan awal pergi ke Bali kali ini adalah untuk menghadiri acara
pernikahan mereka. Saya berangkat ke Bali waktu itu dengan pacar saya namanya
Irma menggunakan motor kesayangan yang sering saya bawa touring ke luar kota
yaitu si Mio J, alasan menggunakan motor Mio J yang pasti bensinnya irit kalau
saya gunakan pergi kemana-mana dan alasan ke-2 motor matic paling cocok buat touring ke
luar kota ataupun luar pulau...hehehehehehe. Langsung saja saya akan membahas
liburan saya selama di pulau dewata Bali.
Waktu itu saya berangkat dari kota
Surabaya sekitar pukul 04:30 pas setelah sholat subuh dengan motor saya keadaan bensin full. Perjalanan ke Bali kali ini melewati jalur Pantura yang dimana melewati beberapa kota seperti Surabaya - Sidoarjo - Bangil - Pasuruan - Bondowoso - Situbondo -Banyuwangi - Pelabuhan
Ketapang - Pelabuhan Gilimanuk - Jembrana - Tabanan - Mengwi - dan berakhir di Denpasar
dengan total tempuh perjalanan dari Surabaya - Denpasar sekitar 12jam. Pagi itu
terasa dingin melewati jalur Pantura yang kondisi jalan aspalnya lumayan mulus dengan mata sedikit mengantuk ditambah lawan dijalanan kali ini adalah truk
dan bus yang melaju cepat sehingga mengharuskan saya untuk lebih waspada
dalam berkendara meskipun mata yang masih mengantuk pagi itu, hingga tak
terasa matahari mulai menampakan sedikit demi sedikit kemegahan cahayanya.
Pemberhentian pertama kami waktu itu di pom bensin di daerah Bondowoso untuk
mengisi bensin Rp. 25.000 dan perjalanan langsung kami lanjutkan tanpa
istirahat terlebih dahulu karena waktu itu kami membuat plan untuk melihat
sunset di Tanah Lot kalau sempat, oleh sebab itu kami tidak terlalu banyak
istirahat di sepanjang jalan. Kemudian perjalanan kami lanjutkan kembali meskipun perut masih kosong karena pagi itu kami tidak sempat untuk sarapan dari Surabaya, setelah
sampai daerah Situbondo akhirnya kami merasa kelaparan dan memutuskan untuk berhenti
sejenak disalah satu warung untuk makan agar dijalan kami tidak merasa lemas.
Waktu untuk makan dan bersih-bersih hanya sekitar sejam saja kemudian kami
melanjutkan perjalanan untuk sampai di kota Banyuwangi, sesampai di kota
Banyuwangi kami berhenti di pom bensin untuk mengisi bensin Rp. 25.000 dan
mampir ke patung gandrung yang dimana patung tersebut ialah salah satu patung ikonik
di kota Banyuwangi, disini kami berfoto sejenak sambil mendinginkan mesin motor
yang sudah kami gunakan selama berjam-jam.
Istirahat di patung Gandrung |
Setelah selesai berfoto-foto dan
mengistirahatkan motor kami langsung menuju pelabuhan Ketapang sekitar pukul
12:20 untuk menyebrang ke pulau Bali. Pada waktu itu tarif yang berlaku Rp.
24.500/motor sedangkan Rp. 7.500/orang dewasa, total pengeluaran untuk
penyebrangan dari pelabuhan Ketapang Rp. 39.500. Sehabis mengurus tiket masuk
kami langsung naik ke kapal untuk menyebrang ke pulau Bali, waktu yang
dibutuhkan untuk menyebarangi lautan sekitar 90 menit. Sesampai di kapal saya
langsung memarkirkan motor dan menuju ke dek atas untuk mencari tempat duduk
untuk beristirahat. Setelah 90 menit berada diatas kapal, akhirnya kami tiba
juga di pelabuhan Gilimanuk yang berada di pulau Bali. Setelah mendarat kami
langsung turun dan mengambil motor untuk menuju pintu keluar, ternyata sebelum
sampai pintu keluar pelabuhan ada beberapa petugas yang sedang memeriksa identitas
penumpang khususnya bagi pengendara motor mulai dari SIM, STNK, dan KTP. Pada
waktu itu ada sebuah insiden yang membuat kami khawatir yaitu SIM dan KTP saya
sudah kadaluarsa, sempat kami merasa bingung dan sedikit khawatir apabila kartu
SIM dan KTP sudah melewati kadaluarsa kami tidak diperbolehkan untuk
melanjutkan perjalanan ke Bali. Pada waktu itu muncul ide untuk mensiasati
petugas pemeriksaan disana yaitu saya menyuruh Irma untuk berada di depan saya sebagai
joki sementara untuk keluar dari pelabuhan, karena identitas yang diperiksa
hanya yang boncengin aja. Dengan rasa khawatir dan deg-degan kami tiba juga
untuk diperiksa dan hasilnya petugas memeriksa semua identitas kami, saya waktu itu memasang wajah polos agar tidak dicurigai tapi akhirnya petugas mengetahui bahwa SIM dan KTP saya
sudah kadaluarsa kemudian tanpa waktu lama petugas itu langsung menggiring kami ke
kantornya untuk menjelaskan kepada kami yang intinya bahwa kami disuruh untuk balik lagi ke
Banyuwangi oleh petugas....."SURPRISE MADAFAKA" kami sontak kaget seketika petugas menyuruh kami balik ke
Banyuwangi lagi. Kemudian sipetugas memberi kami kemudahan....antara petugasnya
kasihan atau hukum di Indonesia bisa ditawar akhirnya kami bebas dengan uang
Rp. 100.000. Setelah melewati pos pemeriksaan keluar dari kapal, ehhhhhh saya
liat didepan ada pemeriksaan lagi dan tau dong hasilnya gimana....kami
memberikan Rp. 50.000 untuk petugas yang lain itu. Padahal sudah saya jelaskan bahwa sebelum
dari sini kami sudah diperiksa pas keluar dari kapal, tapi si petugas tidak mau
tahu dan bilangnya demi keamanan...memang sih demi keamanan, tapi gimana
kalau saya orang jahat dan dengan ngasih uang Rp. 50.000 saya bisa keluar dari
pemeriksaan. Yaudah deh sepele...yang penting saya bisa lanjut sampai Denpasar
pikir saya.
Mau masuk ke kapal |
Tetep ceria si doi ^^ |
Dari kejauhan terlihat patung yang ada di Bali |
Sesampainya tadi di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 14:00 kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi untuk
keluar dari pelabuhan menuju sepanjang jalan yang mengarah ke Denpasar. Sekitar
100menitan berada di atas motor setelah keluar dari pelabuhan, kami memutuskan
untuk makan sore dan berhenti di salah satu warung yang letaknya didekat pantai
dan sawah-sawah gitu. Selain makan kami juga sempat foto-foto di warung tersebut
karena tepat dibelakang warung itu ada sawah-sawah yang luas, lumayan buat obat
dikala rasa capek melanda. Setelah sekitar 40 menitan berada diwarung akhirnya
kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan lagi menuju Tanah Lot demi
melihat sunset. Perjalanan kembali kami tempuh dengan kondisi jalan raya yang
beraspal mulus yang memudahkan kami untuk semakin cepat dalam memacu motor. Sesampainya
di daerah Tabanan kami berhenti sejenak untuk mengisi bensin Rp. 25.000
kamudian tanpa istirahat kami langsung kembali menancap gas menuju Tanah lot.
yeeeeee....sampai Bali..masih jauh sih ke Denpasar View belakang warung yang kami singgahi |
Tanah lot adalah
sebuah objek wisata di pulau Bali, disini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu
terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip
dengan pura Uluwatu. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat
matahari terbenam. Sesampai di Tanah lot waktu itu sekitar pukul 18:00 kami
langsung bergegas parkir motor dengan tarif Rp. 2.000 dan tiket masuk Rp.
10.000/orang. Setelah selesai mengurus administrasi kami langsung menuju
pantainya dannnnnnn sempet sih liat sunset tapi cuman kelihatan dikit aja..
yaudalah gapapa yang penting saya sudah berusaha maksimal untuk mengantarkan pacar
saya liat sunset di Tanah Lot. Setelah sampai Tanah Lot kami tidak lupa untuk
berfoto-foto dan liat pertunjukan tari kecak yang ada disana dan iseng-iseng
berjalan dipasarnya, kali aja ada barang bagus untuk dibeli. Puas dari Tanah Lot kami melanjutkan perjalanan ke salah satu penginapan teman kami berada
di Denpasar dan tidak terlalu jauh juga buat ke acara pernikahan mbak Novi sama
mas Buncis. Kami sampai penginapan sekitar pukul 20:00 langsung bersih-bersih
dan dilanjut mencari makan malam disekitar penginapan, setelah selesai cari
makanan kami kembali kepenginapan untuk beristirahat total. Perjalanan hari ini
sungguh menguras tenaga dan waktu, tetapi yang pasti juga menyenangkan karena
baru pertama kali ini kami touring sampai keluar pulau yaitu di pulau Bali.
Sampai juga di Tanah Lot yahhh...langsung update |
Lumayan dapet sunset meskipun dateng agak lama |
DAY
1
Pagi itu sekitar pukul 08:00 kami baru
bangun tidur dan langsung bergegas untuk bersih-bersih dan langsung meluncur ke
pernikahan mbak Novi dan mas Buncis. Setelah sampai di TKP kami langsung
salam-salaman dan ternyata disini teman dari Jogja ikut datang juga ke
pernikahan. Rasa bahagia semua menjadi satu pada momment ini, semua saling
bercanda tawa ketika kami semua berkumpul hingga waktupun takterasa berjalan
dengan cepat. Kami di acara pernikahan sampai pukul 13:00 dan berpamitan untuk
kembali ke penginapan untuk ganti baju, karena destinasi hari ini adalah
mengunjungi tempat wisata pura Ulun Danu. Selesai ganti baju kami sekalian
mencari sarapan disepanjang jalan yang searah dengan pura Ulun Danu.
Ini dia temen-temen dari Jogja kalau udah pada kumpul |
Suerrrr....cuman disuruh akting..hahahaha |
Sebelum sampai ke pura kami menyempatkan untuk mengisi bensin Rp.
25.000 dan sesampainya di wisata pura Ulun Danu sekitar pukul 16:30, untuk
biaya masuknya Rp.2.000/motor dan Rp. 10.000/orang. Sampai disana kami disambut
dengan awan mendung dan cuaca dingin, pura Ulun Danu merupakan sebuah candi air besar di Bali dan candi utama air lainnya menjadi pura Ulun Danu Batur. Kompleks
candi ini terletak di tepi barat laut danau Bratan di
pegunungan dekat Bedugul. Candi air
memenuhi seluruh wilayah di daerah aliran di tepi hilir, ada banyak candi kecil
air yang spesifik untuk setiap asosiasi irigasi. Candi ini sebenarnya digunakan untuk upacara persembahan untuk
dewi Danu, dewi air,
danau dan sungai. Danau Bratan merupakan salah satu danau penting dalam hal irigasi karena kompleks
ini dibangun pada tahun 1633 yang
tersebar di beberapa pulau. Danau Bratan dikenal sebagai danau "gunung
suci" ditambah kawasan ini sangat subur karena terletak pada ketinggian
1.200 meter dan beriklim sangat dingin. Pada waktu itu meskipun cuaca mendung
tetapi banyak turis yang berdatangan dikarenakan memang suasana di wisata pura Ulun Danu sangat nyaman ditambah udara yang dingin. Obyek wisata pura Ulun Danu
merupakan salah satu menjadi tujuan wisatawan baik lokal maupun luar negeri.
uyuyuyuyuy....sampai di Ulun Danu |
Didompet cuman ada segini |
Danau Bratan dengan segala keindahannya |
Selesai dari pura Ulun Danu selanjutnya kami menuju rumah salah satu teman
yang lain berada disekitar Legian, pada waktu itu sesampai di Legian sekitar
pukul 23:00. Setelah puas ngobrol dirumah kami diajak ke salah satu club di
daerah Legian, sebelumnya kami belum pernah sama sekali nongkrong di club jadi
agak canggung aja pas pertamakali masuk..bingung mau
ngapain..hahahahaha....maklum saya anak baik-baik. Diclub kami hanya duduk
manis sambil ngeliatin bule-bule yang lagi joget dan main billiard dengan
ditemani cewek-cewek yang bekerja di club itu. Puas dari club kami memutuskan
untuk kembali karena waktu itu juga sudah mulai pagi, sekitar pukul 02:00 kami
baru keluar dari club dan menuju ke rumah teman saya terlebih dahulu untuk
ambil motor. Setelah itu kami baru lanjut ke penginapan dan langsung istirahat,
karena sebelumnya kami janjian untuk melihat sunrise di pantai Sanur jadi kami
langsung tidur ditambah juga kegiatan hari ini lumayan melelahkan.
Ngunjungin bocah bledek |
ke club tetep berhijab yah...pinterrr ^^ |
DAY
2
Niatnya pengen liat sunrise di pantai Sanur
ehhhhh....malah bangun kesiangan, waktu itu saya bangun pagi sekitar pukul
09:00 sedangkan teman saya udah standby di Sanur dari
subuh..wkwkwkwkwkwkwk...kasihan amat yak disana sendirian. Maklum bangun
kesiangan mungkin gara-gara kecapekan ditambah pulang pagi dari club dan
hasilnya kesiangan deh bangunnya..hahahahahaha. Sehabis dari bangun tidur kami
langsung bergegas bersih-bersih dan langsung mencari makan pagi didekat
penginapan karena destinasi hari ini menuju desa terbersih di Bali sih katanya,
yaitu desa Panglipuran. Desa Panglipuran adalah desa adat Bali yang sangat
kental dengan kerukunan dan kebersamaan mereka. Desa ini berlokasi di kelurahan
kubu, kecamatan Bangli, kabupaten Bangli-Bali. Desa ini telah dianugrahi
penghargaan kalpataru, selain
mendapatkan penghargaan kalpataru desa Penglipuran juga ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah
kabupaten Bangli pada tahun 1995. Semenjak saat itu, desa ini semakin
ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin mengetahui bagaimana kearifan
yang terjadi di desa Penglipuran ini. Sekitar pukul 13:00 kami baru berangkat
untuk menuju desa Panglipuran, sebelum sampai di desa Panglipuran kami mengisi
bensin lagi Rp. 25.000.
Sesampai desa Panglipuran sekitar
pukul 15:30, pertamakali masuk desa Panglipuran menurut saya desa ini adalah
desa buatan yang dirancang untuk salah satu obyek yang ada di Bali. Untuk masuk
ke desa wisata ini harus membayar Rp. 2.000/motor dan Rp. 15.000/orang. Desa
wisata ini memiliki wilayah yang cukup luas, ada beberap spot wisata di desa
wisata ini antara lain spot pohon bambu yang terletak dibelakang desa dan ada
area pura yang terletak disamping desa wisata tetapi masih satu wilayah. Kami
disini hanya ingin mengetahui suasana desa wisata ini, karena saya juga penasaran
seperti apa desa wisata yang ada di Bali. Ternyata desa wisata ini ada beberapa
rumah yang berjejer kemudian ada beberapa aktivitas beberapa penduduk yang
menjual produk makanan asli Bali dan ada juga orang yang lagi ngobrol-ngobrol dengan
tetangganya, waktu itu saya sempat membeli seperti minuman tapi berkhasiat untuk
kesehatan, lupa namanya...yang saya tahu minuman itu warnanya hijau dan rasanya
ada manis campur agak asem gitu...memang segar sihhh. Selain berkunjung
melewati rumah-rumah di desa wisata kami juga menyempatkan untuk pergi ke spot
pohon bambu dan areal pura untuk berfoto-foto tentunya. Setelah puas dari sana
kami memutuskan untuk kembali sekitar pukul 17:00 karena pada waktu itu kami di
undang oleh teman saya yang sudah menikah itu untuk datang ke acara pestanya yaitu
di salah satu pantai, jadi pesta nya seperti makan malam di pinggir pantai
pokoknya asyik deh.
Desa wisata Panglipuran |
Memang desanya bersih kok suerrr |
Areal lapang di salah satu sudut desa wisata Panglipuran |
Pintu masuk area pura, masih di kawasan desa Panglipuran |
Daripada memori HP masih kosong |
Poto-poto terussss |
Salah satu pura yang ada di kawasan desa Panglipuran |
Spot hutan bambu, sunyi sepi..krik..krik.krikk |
Sebelum menuju ke tempat acara kami harus balik ke
penginapan terlebih dahulu untuk ganti kostum dan baru langsung menuju tempat
acara pestanya, waktu itu sekitar pukul 19:30 baru sampai tempat acara pesta.
Setelah sampai tempatnya kami langsung dipersilahkan masuk dan menikmati
hidangan yang sudah dipersiapkan sepuasnya. Makan malam kali ini benar-benar
spesial dan sangat romantis, bagaimana tidak ? makan malam di atas pasir pantai
dengan lilin kecil yang menyala ditambah dengan berkumpul dengan orang
tercinta...hahahahaha. Acara pesta selesai pukul 00:00 dan setelah itu kami
berpamitan dengan semua teman saya yang berada di acara pesta itu, sekalian
berpamitan pulang karena besok pagi kami harus kembali ke Surabaya. Setelah
berpamitan kami langsung kembali ke penginapan dan langsung istirahat biar
besok bisa lebih fit lagi saat mengendarai motor 12jam perjalanan.
Dinner romantis |
Duhhhh....jadi pengennn..pengen makan, udah laper. LOL |
Ini dia pasangan pengantin baru, terimakasih jamuannya selama di Bali ^^ |
DAY
3
Keesokan harinya kami bangun pagi
sekitar pukul 10:00 dan langsung bersiap-siap untuk pergi dari pulau Bali.
Sekitar pukul 12:00 kami istirahat sejenak dan mampir ke kos teman jaman kuliah
saya yang kebetulan sedang bekerja di Bali. Selesai istirahat dan makan siang
kami langsung berpamitan dan melanjutkan perjalanan menuju Surabaya lagi. Tidak
jauh dari kos teman saya kembali mengisi bensin Rp. 25.000 dan lanjut kepelabuhan
Gilimanuk, sesampai di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 14:30 dan disana tidak
ada pemeriksaan identitas dan kami langsung masuk ke kapal. Untuk tiket penyebrangan Gilimanuk-Ketapang sama dengan tiket masuk ke pelabuhan Ketapang. Sesampai di kapal kami
langsung memarkirkan motor seperti biasa dan langsung menuju dek atas dan
mencari tempat duduk untuk beristirahat. Sesampainya di pelabuhan Ketapang
pukul 15:30, hanya membutuhkan waktu sekitar 60 menit saja dalam penyebrangan
pelabuhan Gilimanuk ke pelabuhan Ketapang. Selesai kapal bersandar di pelabuhan
kami langsung mengambil motor dan langsung memacu motor kembali untuk sampai ke
Surabaya. Pada waktu itu kami mengisi bensin di daerah Situbondo dan Pasuruan
masing-masing Rp. 25.000. Sesampainya di Surabaya sekitar pukul 22:30
Saatnya meninggalkan pulau Bali dengan sejuta keromantisannya |
Sekian perjalanan liburan saya selama
di pulau dewata Bali, tunggu postingan saya selanjutnya dan jangan bosan-bosan
untuk mengunjungi blog saya...terimakasih
Rincian biaya :
Ngisi bensin perjalanan berangkat di
Bondowoso Rp. 25.000
Ngisi bensin perjalanan berangkat di
Banyuwangi Rp. 25.000
Penyebrangan Ketapang – Gilimanuk Rp.
24.500/motor + Rp. 7.500/orang, total = Rp. 39.500
Ngisi bensi perjalanan berangkat di
Tabanan Rp. 25.000
Biaya masuk Tanah Lot Rp. 2.000/motor
+ Rp. 10.000/orang, total = Rp. 22.000
Bensin mau berangkat ke Pura Ulun Danu
Rp. 25.000
Biaya masuk Pura Ulun Danu Rp.
2.000/motor + Rp. 10.000/orang, total = Rp. 22.000
Bensin mau berangkat ke Desa Wisata
Panglipuran Rp. 25.000
Biaya masuk Desa Wisata Panglipuran
Rp. 2.000/motor + Rp. 15.000/orang, total = Rp. 32.000
Ngisi bensin pulang dari kos teman Rp.
25.000
Penyebrangan Gilimanuk – Ketapang Rp.
24.500/motor + Rp. 7.500/orang, total = Rp. 39.500
Ngisi bensin perjalanan pulang di
Situbondo Rp. 25.000
Ngisi bensin perjalanan pulang di
Pasuruan Rp. 25.000
Total biaya :
Rp. 355.000
*Exclude :
Bensin berangkat dari Gresik
Biaya makan
Biaya ngasih uang ke petugas di pelabuhan
0 komentar